SAMBAR.ID, Palu, Sulteng - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Banua Sidat yang bergerak di sektor perikanan dan perdagangan nersama mitra usaha berhasil mencatat sejarah dengan mengekspor ikan sidat langsung dari Kota Palu.
Ekspor perdana dilakukan telah dilakukan pada Jumat 11 April 2025, ke negara Vietnam. Prestasi ini tidak hanya menjadi pencapaian penting bagi UMKM lokal, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan usaha budidaya ikan sidat di wilayah Sulawesi Tengah.
Provinsi Sulawesi Tengah dikenal memiliki potensi besar dalam sektor perikanan, khususnya komoditas Ikan Sidat (Anguilla spp.).
Berkat kondisi alam yang mendukung serta kualitas perairannya yang baik, menjadikan Sulawesi Tengah memiliki ekosistem yang ideal untuk berkembangnya ikan sidat, mulai dari laut, sungai, dan danaunya. Hal ini membuat pertumbuhan dan produktivitas sidat di wilayah ini menjadi sangat berlimpah.
Komoditas sidat dari Sulawesi Tengah tak hanya diminati di pasar domestik, tetapi juga menjadi primadona di pasar internasional. Negara-negara seperti China, Korea, Jepang, dan Vietnam merupakan beberapa negara yang sangat menyukai ikan sidat asal Sulawesi Tengah, hal tersebut menjadikan ikan sidat asal sulawesi tengah bernilai ekonomi yang tinggi.
Sebelumnya, ikan sidat dari provinsi ini terus di ekspor, akan tetapi pelaku usaha di Sulawesi Tengah hanya bisa mengirim sidat ke agregator atau mitra eksportir yang ada di Pulau Jawa dan Jakarta.
Dengan keberhasilan UMKM Banua Sidat bersama mitra usaha mengekspor langsung ke pasar luar negeri menjadi terobosan yang signifikan. Langkah ini diyakini akan membawa dampak positif bagi pengembangan usaha sidat di Sulawesi Tengah, khususnya budidaya sidat yang berkelanjutan.
Pemilik UMKM Banua Sidat, Handri Pinatik, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan dari berbagai pihak yang turut andil dalam kesuksesan ekspor ini. Ia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sulteng.
Kemudian Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI melalui BPSPL Makassar, Badan Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Sulawesi Tengah, BPPMHKP Palu,Bea Cukai Sulteng, serta Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulteng.
Tak lupa, Handri juga mengapresiasi peran penting mitra usaha dan logistik, termasuk Rivago Berkah Samudera, PT. Suryagita Nusaraya (SN Cargo), Garuda Airlines, para nelayan lokal, dan semua pihak yang turut menyukseskan pengiriman ekspor ini.
“Ekspor ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi yang solid antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat bisa melahirkan terobosan besar. Kami sangat berterima kasih atas dukungan penuh yang memungkinkan ikan sidat dari Sulawesi Tengah menembus pasar global secara langsung,” tutur Handri, Senin, (14/4/25).
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada media yang terus mempromosikan dan mengangkat potensi UMKM daerah. Ke depan, ia berharap potensi besar ini dapat terus dikembangkan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara eksportir perikanan terkemuka di dunia.
"Keberhasilan Banua Sidat diharapkan menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya di Sulawesi Tengah untuk terus mengembangkan usaha, memperluas pasar, dan berkontribusi ke Negara serta peningkatan perekonomian daerah," tutupnya. ***