SAMBAR.ID, Palu, Sulteng - Pengurus Besar (PB) Alkhairaat menolak ajakan tabayyun atau upaya klarifikasi dari kelompok Fuad Riyadi, sosok yang melontarkan ujaran kebencian kepada pendiri Alkhairaat Habib Sayid Idrus Bin Salim Aljufri.
"Kami mendengar ada ajakan dari pihak Fuad Plered untuk melakukan “tabayyun” di Jogyakarta. Kami menolak keras," kata Panglima Garda Alkhairaat (GAL) K.H Husen Habibu di Palu, Senin, (14/4/2025).
Pernyataan itu disampaikan dalam jumpa pers di Kompleks PB Alkhairaat, yang dihadiri Sekjen PB Alkhairaat Djamaluddin Mariadjang. GAL merupakan salah satu sayap organisasi resmi PB Alkhairaat.
Menurut dia, yang memulai pertikaian bukan dari pihak Alkhairaat. Sehingga, kalau ingin damai, seharusnya kelompok Fuad Riyadi yang datang ke pusat Alkhairaat.
"Bukan kami yang ke sana. Datanglah ke kami. Tunjukkan nyali, keberanian, dan keinginan untuk berdamai secara terbuka," katanya menegaskan.
Sebelumnya, sebuah unggahan video di akun youtub Gus Fuad Channel, Minggu (13/4) menayangkan ajakan untuk tabayyun kepada berbagai pihak dari menteri hinga pihak Alkhairaat. Naskah ajakan Tabayyun dibacakan Rifky Zulkarnaen mewakili Fuad Riyadi.
Sementara itu, Sekjen PB Alkhairaat Djamaluddin Mariadjang menjelaskan PB Alkhairaat tetap berada di jalur hukum, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, pihaknya menempuh jalur resmi, agar kasus itu tidak berkembang menjadi konflik sosial.
"Stabilitas adalah prioritas kami. Maka salah satu tuntutan kami adalah tangkap pelaku penghinaan terhadap Guru Tua. Adili dia," katanya menegaskan.
Djamaluddin menyatakan segala pernyataan resmi terkait perkembangan kasus guru tua, hanya dikeluarkan oleh Pengurus Besar Alkhairaat atau sayap organisasi yang berada di bawah PB Alkhairaat.***