Pasuruan Terharu! Video Bantuan Pak Purnomo ke Ibu Jumaiyah Viral di Media Sosial

 

Caption: Tim media (sambar.id) hadir di rumah Ibu Jumaiyah untuk melakukan klarifikasi, di dampingi Ketua RT dan anaknya.


SAMBAR.ID// PASURUAN – Sebuah video yang memperlihatkan aksi sosial dari Pak Purnomo kepada seorang warga bernama Ibu Jumaiyah belakangan menjadi perbincangan hangat di media sosial. 


Video tersebut memperlihatkan Pak Purnomo memberikan bantuan langsung kepada keluarga yang hidup dalam kondisi penuh keterbatasan di Dusun Krajan RT 03 RW 03, Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Minggu (20/04/2025) 


Tim jurnalis Sambar.id langsung melakukan penelusuran ke lokasi untuk memastikan kebenaran informasi dalam video tersebut. Diketahui, Ibu Jumaiyah merupakan seorang janda yang telah ditinggal pergi oleh suaminya. Ia kini berjuang seorang diri membesarkan ketiga anaknya. Dua di antaranya mengalami gangguan kesehatan, sementara satu anak lainnya dalam kondisi sehat dan masih tinggal bersamanya.


Untuk menyambung hidup, Ibu Jumaiyah bekerja pemetik bunga gondel, hiasan tradisional yang biasa digunakan untuk prosesi pemakaman. Penghasilan dari pekerjaan ini sangat tidak menentu, sehingga ia harus bekerja keras demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.


Pada Selasa, 15 April 2025, Ibu Jumaiyah bersama anak sulungnya, "R" berangkat ke Lamongan untuk menemui Pak Purnomo. "R" yang telah mengalami gangguan kesehatan selama 14 tahun, kini tengah menjalani perawatan secara sukarela di rumah Pak Purnomo, direncanakan selama dua minggu.


Anak keduanya, "D", diduga mengalami tekanan mental berat akibat beban hidup dan situasi keluarga yang tidak stabil. Ia sempat dicurigai sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), namun saat diwawancarai, "D" menjelaskan bahwa dirinya hanya mengalami stres berat karena kondisi ekonomi keluarga, penyakit kakaknya, dan harapan pribadinya untuk bisa segera bekerja serta menikah yang belum tercapai.


Caption: Klarifikasi dilakukan di rumah Kades Sugiono, dengan kehadiran keluarga Ibu Jumaiyah.


Dalam kisah lain yang diceritakan "D", ia pernah meninggalkan rumah seharian penuh untuk mencari ibunya yang sejak pagi tidak kunjung pulang. Saat itu, Ibu Jumaiyah sedang mencari uang untuk kebutuhan makan sehari-hari. Kondisi ini sempat membuat anak-anak di rumah kebingungan karena belum makan seharian.


Saat ditemui, Ibu Jumaiyah menyatakan keengganannya untuk membawa anak-anak ke rumah sakit karena pengalaman buruk di masa lalu. Ia mengaku trauma setelah anak pertamanya mengalami ketergantungan obat dari pengobatan medis yang dijalani. Oleh karena itu, ia lebih memilih pendekatan alternatif, serta berharap anak-anaknya bisa diarahkan ke kegiatan positif seperti belajar di pondok pesantren.


Kepala Desa Wonokerto, Sugiono, menegaskan bahwa pemerintah desa tidak tinggal diam. “Pendampingan terhadap keluarga ini sudah dilakukan jauh sebelum video tersebut viral. 


Kami telah bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten dan pihak-pihak lain untuk mencarikan solusi,” ujar Sugiono.

Sugiono juga menyampaikan pentingnya pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi psikologis "D" secara objektif. 


Jika memang terbukti mengalami gangguan jiwa, tentu akan ditangani secara medis. Namun jika tidak, maka kita akan bantu memulihkan kondisi mental dan sosialnya agar dapat kembali beraktivitas normal,” tambahnya.



Pak Purnomo dalam unggahannya turut menyampaikan harapan agar masyarakat Pasuruan menunjukkan kepedulian terhadap kondisi keluarga ini. “Minimal datang ke rumah beliau, menyapa, dan memberikan bantuan apa pun yang bisa meringankan beban. Karena beliau benar-benar berjuang sendirian demi anak-anaknya,” ucapnya.


Kisah Ibu Jumaiyah menjadi pengingat penting akan perlunya kepekaan sosial dan perhatian bersama terhadap isu kesehatan mental serta ketimpangan ekonomi yang masih terjadi di sekitar kita. Pemerintah desa dan berbagai pihak berkomitmen untuk terus mendampingi keluarga ini agar bisa bangkit dan menjalani kehidupan yang lebih layak. 


(Ilmia kabiro sambar.id)



Lebih baru Lebih lama