Morut Darurat Banjir !!, Gerak Cepat, Gubernur Anwar Hafid Sambangi Warga Terdampak Bencana, Ini Laporan BPBD Sulteng

 

CAPTION :Bupati Morut dr. Delis telah melalaikan langkah penanganan dampak bencana banjir di wilayah Morowali Utara (Morut)/F-IST.


SAMBAR.ID, Palu, Sulteng - Melalui pesan singkatnya di aplikasi Whatsappnya Selasa pagi (8/4/2025) Gubernur Sulteng, Dr. H, Anwar Hafid mengatakan rabu (9/4/2025), akan mengunjungi masyarakat yang terdampak bencana banjir di Kabupaten Morowali Utara (Morut).


Kata Gubernur Anwar bersama rombongan akan menggunakan pesawat komersil dalam kunjungannya ke Morut besok untuk melihat langsung bagi masyarakat terdampak bencana banjir itu.


"Insya Allah saya akan mengunjungi daerah terdampak bencana banjir di Morut tersebut. Dan Kami akan menggunakan pesawat komersil dari Palu ke bandara Morowali, kemudian menggunakan mobil atau motor ke lokasi-lokasi terdampak bencana banjir tersebut," Jelas mantan Bupati Morowali dua periode itu.


Menurutnya beberapa hari lalu juga telah menelpon Bupati Morut dr. Delis untuk langkah penanganan dampak bencana banjir di wilayah Morowali Utara (Morut).


"Beberapa hari lalu saya juga sudah menelpon langsung Bupati Morut dr. Delis untuk langkah penanganan bencana banjir tersebut," kata Gubernur Anwar Hafid.


Sementara Kepala badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Dr.Akris Fattah Yunus menjawab media ini Senin malam (7/4/2025) mengatakan ada sejumlah Lokasi terdampak bencana banjir Morut yakni 4 Kecamatan dan 9 desa yakni : 


Kecamatan Petasia Timur yakni Desa Bunta dengan jumlah warga terdampak 743 kepala keluarga (KK) atau 2.827 Jiwa.


Sedangkan jumlah pengungsi 96 KK atau 194 Jiwa. Kemudian jumlah rumah terdampak sebanyak 351 unit terendam dan 4 unit Gereja terendam.


Sementara di Desa Peboa jumlah warga rerdampak sebanyak 21 KK atau 84 Jiwa. Sedangkan jumlah pengungsi 11 KK atau 44 Jiwa. Kemudian rumak warga terdampak 17 unit terendam.


Selanjutnya di Desa Mahoni jumlah warga terdampak sebanyak 300 KK atau 84 Jiwa sementara rumah terdampak sejumlah 250 unit terendam. Kemudian fasilitas umum (fasum) terdapat 1 unit Pustu terndam.


Di Kecamatan Petasia Barat yakni Desa Oneput warga terdampak sebanyak 209 KK atau 695 Jiwa dan 8 unit rumah terendam.


Kemudian di Desa Sampalowo sebanyak 86 KK atau 286 Jiwa terdampak. Dan 80 unit rumah terendam serta fasum yakni ruas jalan 15 Meter terndam.


Kemudian di Desa Ulula’a warga terdampak sebanyak 160 KK atau 490 Jiwa. Namun begitu tak ada yang pengungsi. Begitupun rumak tidak ada yang terdampak. Namun terdapat 1 unit fasum terdampak yakni 1 unit Rumah Ibadah terendam.


Di Desa Togo Mulyo terdapat 281 KK atau 940 Jiwa terdampak dan 1 unit fasilitas pendidikan yakni SMA 1 Atap terndam banjir.


Di Kecamatan Lembo Raya, Desa Lembobelala sebanyak 90 KK atau 270 Jiwa terdampak, 8 unit rumah terendam, dan 1 unit Jembatan Gantung Dusun 2 rubuh.


Di Kecamatan Lembo Desa Terdampak yakni Desa Korompeli namun tak ada warganya mengungsi, tapi Fasum 1 unit Jembatan Gantung rubuh.




"Dari jumlah 9 desa tersebut, sejak tanggal 27 maret 2025 Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali dan Pemerintah Provinsi Sulteng telah melakukan langkah penanganan kepada masyarakat terdampak mulai dari evakuasi warga ke tempat pengungsi dan pemberian batuan berupa peralatan tidur dan bahan makanan," Terang Akris.


Lanjut Akris minggu (6/4/2025), Gubernur Sulteng Anwar Hafid menginstruksikan kembali kepada Kepala BPBD Sulteng dan Kepala Dinas Sosial Sulteng untuk melakukan koordinasi terkait bagaimana Pemenuhan kebutuhan warga terdampak dan warga yang masih berada ditempat pengungsian.


"Dan berdasarkan hasil koordinasi kami pada senin 7 April 2025 dengan Kepala BPBD Morut dan Kadis Sosial Morut terhadap penanganan bencana banjir diperoleh hasil sebagai berikut: diperlukan tambahan perahu Evakuasi.


Kepala BPBD Sulteng Akris langsung menindak lanjutinya hari ini Senin 7 April 2025 dengan mengirimkan perahu Fiber 2 unit berserta tambahan personil TRC.


Kemudian terkait keperluan tambahan logistik, Kadis Sosial Sulteng juga sudah menindak lanjutinya hari ini senin tgl 7 april 2025 dengan mengrimkan logistik. Selanjutnya diperlukan tambahan Mobil Tangki Air


Kepala BPBD Sulteng hari ini Senin (7/4/2025) juga telah menindaklanjutinya dengan mengirim 1 Unit Mobil Tangki Air untuk melayani kebutuhan air bersih ke lokasi titik pengungsian yakni diantaranya : di Desa Bunta di Balai Desa Bunta, Balai Dusun 5 Trans, dan Rumah warga. Dan Tompira di Balai desa Tompira.


"Berdasarkan informasi terkait masa tanggap darurat akan berakhir tanggal 10 April 2025, sebagaimana penyampaian dari Kepala BPBD Morut akan dilakukan evaluasi terhadap penanganan tanggap darurat, sehingga dapat mengambil langkah-langkah, apakah diperlukan perpanjangan masa tanggap darurat atau tidak?,"pungkas Akris. (***)

Lebih baru Lebih lama