SAMBAR.ID, Palu, Sulteng - Menyikapi kasus ujaran kebencian oleh Fuad Riyadi alias Plered yang belakangan ini masih hangat diperbincangkan, Ketua Umum PB Alkhairaat, Dr. H.S Mochsen Alaydrus bersikap dan angkat bicara menyampaikan sejumlah poin penting khususnya ke Abnaualkhairaat.
Salah satunya soal pengembangan organisasi dan Gerakan presidium Bela Sayyid Idrus Bin Salim AlJufrie atau dikenal masyarakat Sulteng serta indonesian timur dengan sebutan Guru Tua.
Hal tersebut disampaikannya saat menerima audiens Presidium Gerakan Bela Guru Tua yang diketuai Jaya Rahman S.Pi, Koorlap Muhammad Kaharu, Bidang Advokat Edy Heriansyah S.H, anggota Ilham Kamindang serta Tim Media, Ibrahim Aji C.JB.
Turut mendampingi Sekjen PB Alkhairaat Drs. H Jamaluddin Mariadjang, Wakil Rektor III Universitas Alkhairaat Dr. Ahsan Marjudo, S.Pi, M.Si, Kakan Kemenag Donggala, Drs. H Haerollah Muh Arief, Ustadz Subhan Lasawedi, serta Pengurus PB Alkhairaat lainnya.
Lebih jauh ia menekankan kepada Presidium Gerakan pentingnya merespon persepsi yang salah tentang gerakan Bela Guru Tua, dimana Alkhairaat sebagai lembaga pendidikan yang besar tersebar di 24 Provinsi harus solid bergerak dan satu komando.
"Secara kelembagaan, organisasi sudah cukup besar dan memenuhi prasyarat ormas nasional. Eksistensi organisasi tidak diragukan lagi secara nasional," katanya di Lantai 2 Kantor PB Alkhairaat Pusat, Jalan Sis AlJufri, Senin pagi, (6/4/2025).
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulteng itu juga meminta agar para Abna menyebar Informasi yang positif, hal tersebut bertujuan untuk mengatasi kurangnya pemahaman tentang organisasi.
"Organisasi harus dikenal sebagai bagian dari sosial kemerdekaan. Tujuan organisasi khususnya Alkhairaat harus dikemas dengan baik dan momen yang tepat harus diperhatikan untuk melakukan aksi, Pinta Habib Mochsen.
Ia juga meminta agar Aksi sebaiknya dilakukan di luar acara haul agar tidak mengganggu kekhusyukan acara puncak HAUL GuruTua ke- 57 pada 12 April 2025 mendatang. Gerakan harus dikemas secara masif dan terstruktur di seluruh wilayah.
Harapannya konsep gerakan haruslah rapi agar tidak dimanfaatkan oleh pihak lain yang tidak bertanggungjawab serta merusak Marwah HAUL Guru Tua.
"Atribut organisasi harus diperhatikan agar tidak menimbulkan keraguan di masyarakat, harus satu atribut yakni semua Panji Alkhairaat," pintanya.
Terakhir dirinya meminta agar atribut yang akan digunakan pada hari Kamis mendatang sebaiknya bukan dari organisasi manapun, khususnya Aswaja, dan massa harus memiliki solidaritas dan loyalitas terhadap pendiri Alkhairaat, tentunya silahkan berjuang dengan cara mereka sendiri.
Pertemuan dan audiens pun ditutup dengan Foto bersama Pengurus Besar Alkhairaat dan Jajaran Presidium Bela Guru Tua.(**/Red)