PPK 2.5 BPJN Sulteng Diduga Kongkalingkong Dengan PT BDP, Ini Kritikan Aktivis Kemanusiaan Internasional

CAPTION : Aktivis kemanusiaan internasional Moh. Raslin angkat bicara soal pekerjaan PT.BDP.kontraktor pelaksana penanganan tanggul jalan Rajamoili dan jalan Komodo kota Palu/F-IST Pribadi 


SAMBAR.ID, Palu, Sulteng - Pengurus Besar Ormas Forum Pemuda Kaili Bangkit (FPKB) Sulteng, yang juga aktivis kemanusiaan internasional Moh. Raslin angkat bicara terkait pekerjaan PT. Bumi Dut Persada (BDP) kontraktor pelaksana penanganan tanggul jalan Rajamoili dan jalan Komodo kota Palu.


Hal itu berdasarkan keterangan persnya saat dihubungi via telepon, Sabtu (08/03/202), ia blak blakan menyoroti pekerjaan timbunan yang diduga kuat menggunakan material tidak sesuai spesifikasi teknis..


Berdasarkan kontrak kerja yang ditandatangani pada 6 November 2023, proyek penanganan tanggul jalan rajamoili kota palu yang dikerjakan oleh PT Bumi Duta Persada (BDP) ini dijadwalkan rampung bulan April 2025.


Namun hingga berita ini diterbitkan disejumlah media massa terlihat belum adanya progres dari pekerjaan tersebut akan rampung sesuai yang ditargetkan dan dapat dipastikan pekerjaan tersebut akan molor alias mangkrak.


"Proyek yang di bandrol dengan harga Internasional yang bersumber dana kerja sama Indonesia dan Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) ini sangat disayangkan dikerja asal asalan" tutur Raslin dengan nada kesal.


Dimana galian tanah Udich dan DPT digunakan untuk menimbun segmen patung kuda dan jalan komodo, galian buangan yang merupakan sampah bercampur dengan rumput dan ranting ranting kering dipakai menimbun.


Raslin juga menduga PPK 2.5 BPJN Sulteng tutup mata dan main main mata terhadap material yang tidak dipersaratkan tersebut, aneh bin ajaib saat dirinya mengkonfirmasi pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulteng justru membenarkan bahwa timbunan tersebut sudah sesuai spesifikasi dan telah lolos UJI Lab. 


Pernyataan dati pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional BPJN Sulteng tersebut mengundang tanya dan kecurigaan ada.apa ?? Padahal realitas dilapangan Raslin memorgoki kontraktor pelaksana menggunakan material material timbunan dari area yang tidak memiliki izin atau IUP.


"Kami akan mengusut tuntas proyek yang dikerja asal-asalan ini, saya telah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan RI Sulteng selaku lembaga yang memiliki kewenangan untuk melakukan audit terhadap pekerjaan tersebut," bebernya kepada awak media.


Raslin juga akan menyurat dan menyambangi langsung kantor JICA di Jakarta selaku Lembaga pemberi pinjaman guna melaporkan sejumlah permasalahan pekerjaan Penanganan Tanggul Jalan Rajamoili dan Cut Mutia yang dikerjakan PT. Bumi Duta Persada.


Selanjutnya Raslin akan melaporkan PPK 2.5 dan Kepala Satker PJN II ke Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR di Jakarta karena sudah berulangkali diingatkan dalam beberapa kesempatan, namun pihak BPJN Sulteng dan Kontraktor Pelaksana PT. BDP tak mengindahkan.


"Mereka terkesan bermasa bodoh, alias acuh tak acuh, hal itu membuat saya geram dan akan berjanji mengusut tuntas semua pihak pihak yang diduga bermain kongkalikong alias main mata ini," pungkas Raslin.(Red/Tim)

Lebih baru Lebih lama