Kapolri Pimpin Rapat Lintas Sektoral, Bahas Kesiapan Pengamanan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat lintas sektoral di Jakarta, Senin (10/3/2025), guna membahas kesiapan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025. 

SAMBAR.ID, JAKARTA – Dalam rangka memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat lintas sektoral di Jakarta pada Senin (10/3/2025). Rapat ini dihadiri oleh pejabat tinggi Polri, TNI, kementerian terkait, serta berbagai lembaga lainnya. 

Fokus utama pembahasan adalah kesiapan pengamanan, rekayasa lalu lintas, serta strategi mitigasi terhadap potensi permasalahan yang dapat muncul selama periode mudik dan balik Lebaran.

Kapolri menyampaikan bahwa puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 28 hingga 30 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 5 hingga 7 April 2025. 

"Kami telah menyusun skema pengamanan yang terintegrasi guna memastikan perjalanan masyarakat berlangsung aman, lancar, dan tertib," ujar Listyo Sigit. 

Dalam pelaksanaan pengamanan ini, Polri akan berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan operator transportasi lainnya.

Sebagai bagian dari upaya pengamanan, Polri akan menggelar Operasi Ketupat 2025 dengan durasi yang bervariasi sesuai dengan tingkat kepadatan lalu lintas di berbagai wilayah. 

"Operasi ini akan berlangsung selama 17 hari di wilayah Lampung hingga Bali, sementara di polda lainnya akan dilaksanakan selama 14 hari," jelas Kapolri. 

Operasi ini akan dimulai pada 23 Maret 2025 di delapan polda utama, sementara 28 polda lainnya akan memulai operasi pada 26 Maret 2025.

Untuk memastikan kesiapan di lapangan, Polri akan menyiagakan 2.835 posko pengamanan di berbagai lokasi strategis. "Posko ini terdiri dari 1.738 pos pengamanan (Pospam), 788 pos pelayanan (Posyan), dan 309 pos terpadu yang tersebar di jalur-jalur utama," ungkap Kapolri. 

Keberadaan posko ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengamanan, tetapi juga berfungsi sebagai pusat informasi, pelayanan kesehatan, serta tempat istirahat bagi pemudik yang membutuhkan bantuan selama perjalanan.

Selain itu, Polri juga akan mengamankan 126.736 objek vital yang diperkirakan akan mengalami lonjakan aktivitas selama periode mudik dan balik Lebaran. 

"Objek tersebut mencakup tempat ibadah, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, bandara, pelabuhan, serta jalur utama yang diprediksi mengalami kepadatan," tambahnya. 

Dalam pengamanannya, Polri akan bekerja sama dengan aparat TNI serta petugas keamanan lainnya guna memastikan situasi tetap kondusif di berbagai titik krusial.

Dalam aspek pengaturan lalu lintas, Polri telah menyiapkan berbagai strategi guna mengurai kepadatan di titik-titik rawan macet. 

"Kami akan menerapkan rekayasa lalu lintas, mulai dari sistem one way, contraflow, hingga pembatasan kendaraan berat pada jam-jam tertentu di ruas jalan utama," terang Kapolri. 

Selain itu, optimalisasi jalur alternatif dan peningkatan kualitas infrastruktur juga menjadi perhatian utama dalam mengantisipasi lonjakan kendaraan.

Tidak hanya fokus pada aspek lalu lintas, Polri juga meningkatkan pengamanan di titik-titik rawan kriminalitas dan gangguan ketertiban masyarakat (kamtibmas). 

"Kami akan menyiapkan personel tambahan di kawasan yang berpotensi mengalami peningkatan kasus kriminalitas, seperti daerah rawan kejahatan jalanan, lokasi wisata, dan pusat perbelanjaan," ujarnya. 

Langkah ini bertujuan untuk memastikan masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan rasa aman, baik saat dalam perjalanan maupun saat tiba di kampung halaman.

Kapolri menegaskan bahwa keberhasilan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025 tidak hanya bergantung pada Polri, tetapi juga pada sinergi dan kerja sama dengan seluruh elemen terkait. 

"Koordinasi lintas sektoral akan terus diperkuat agar seluruh kebijakan dan strategi pengamanan dapat berjalan efektif. Dengan kerja sama yang solid, kami berharap arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan aman, lancar, dan nyaman bagi seluruh masyarakat," pungkasnya.

Pewarta : Guntur Harianja


Lebih baru Lebih lama