Melawan Pentolan Rentenir Takalar?, Istri Polisi Ditangkap Polisi di Rumah Polisi Tidak Sadar Ditanduh Polisi!


Surat permohonan Perlindungan Hukum
Sambar.id, Makassar, Sulsel - Melawan pentolan Rentenir, Istri Polisi Ditangkap Polisi di Rumah Polisi Tidak Sadar Ditanduh Polisi kemudian dibawa di Rumah Sakit Polisi, Rabu (06 Maret 2025) lalu


Hal itu dialami, oleh Ibu Bhayangkari berinisial SW saat usai melayangkan surat surat permohonan perlindungan hukum kepada Presiden RI, Wakil Presiden RI, DPR RI Komisi 3, Panglima TNI Kapolri, Kompolnas dan LPSK justru ia didatangi dan ditangkap di rumahnya dalam keadaan tidak sadarkan diri karena selama ini dia sedang melakukan perawatan dari penyakit jantung hingga komplikasi yang dideritanya selama ini.

Baca Juga: Buntut Laporan Polisinya Mandek Sejak 2023 di Polda Sulsel, Ibu Bhayangkari Menyurat Kepresiden RI

Selain dia melawan penyakit yang dideritanya dia juga terseret kasus utang piutang dengan salah satu oknum rentenir/ Bank emot berinisial HH yang ada di Kabupaten Takalar.

Laporan dan Surat pelimpahan tidak punya kepastian Hukum (doc.foto)
Berdasarkan informasi yang sempat dihimpun media ini kasus utang piutang berawal dari Ibu Bhayangkari itu meminjam uang sebesar Rp. 10 juta kepada bank emok namun beberapa bulan kemudian tiba-tiba hutang itu berubah menjadi Rp. 40 juta sehingga membuat dirinya dilaporkan kepolisian tepatnya di Mapolda SulSel oleh oknum bank Emok tersebut karena merasa bahwa akuntansi itu ada Kepalsuan sehingga dia melapor balik.

Baca Juga: Efek Penyidik Kasus Polisi Lapor Polisi "Amnensia" Mandek 20 Bulan di Mapolres Takalar

"Baru saya ketahui bahwa utang saya Rp.40 juta di saat saya menghadiri panggilan polisi karena saya sudah dilaporkan namun saya kaget karena saya hanya Pinjam Rp.10 juta itu pun sudah saya kembalikan sebagian Pas saya mau lunasi Kenapa tiba-tiba menjadi Rp 40," ujar Sri Wahyuni saat di Konfirmasi beberapa hari sebelum dijemput dikediaman orang tuanya.


Dia (SW-rd) yakini bahwa kwitansi itu palsu Dan di saat itu juga melapor balik. Namun laporannya dilimpahkan ke Polres Takalar hingga saat ini tidak ada kepastian hukum sementara laporan oknum rencana tersebut ditindaklanjuti sehingga dia jadi tersangka.

Kuitansi yang diduga palsu Yang dilaporkan oleh Ibu Bhayangkari dan yang digunakan rentenir melapor ke polisi

"Saya meyakini kuitansi itu palsu jadi saya melapor balik namun saya herannya juga kenapa laporanku dilimpahkan ke polrestakalar hingga ke Polsek sampai sekarang tidak ada kejelasan akan tetapi kenapa laporannya itu ya saya laporkan diproses itu membuat saya jadi tersangka," bebernya.


Dia juga menambahkan bukan hanya dirinya yang mengalami hal serupa bukan hanya satu dua orang tapi itu puluhan orang mungkin sudah ratusan yang dikasih begitu sama oknum rentenir tersebut.

Baca Juga: Istri Polisi Ditangkap di RS Bhayangkara!,  Saksi Bisu Mobil Bawaslu di RSUD Daya?

"Bukan hanya saya Pak dikasih begitu bersama keluargaku tapi banyak orang juga dikasih begitu salah satu contohnya saya ambil 10 juta tiba-tiba berubah menjadi 40 juta bahkan sudah ratusan juta Pak karena sudah ada di media yang itu nah sekarang saya minta Itu kuitansi aslinya Apakah ada atau tidak, tidak bakalan itu kalau maunya diikuti tidak bakalan lunas kita punya utang," ujarnya.


Cuitan di grup watsapp PH rentenir atau lawan Ibu Bhayangkari (screenshot)
Terkait laporan perlindungan hukumnya Karena dia sudah melakukan laporan sejak tahun 2023 lalu, karena dirinya merasa di diskriminasi dan di intimidasi institusi yang dia cintai selama ini maka dia melakukan menyurat untuk melakukan perlindungan hukum kepada presiden dan pihak-pihak terkait di dalamnya yang dianggap perlu.

Baca Juga: Gegera Laporan Rentenir Polisi, Istri Polisi Ditangkap Dirumah Sakit Polisi

"Maka dari itu, saya melakukan agar cepat selesai karena penyakitku sendiri yang saya lawan jadi saya menyurat kepada bapak presiden ke bapak Panglima TNI, agar ada perhatian maupun dengan pihak-pihak terkait lainnya karena mungkin saya tidak punya banyak uang jadi saya dikasih begini karena itu kan rentenir kan orang banyak uangnya apalagi katanya ada Dekkenna (yang backup) tinggi pangkatnya lebih tinggi dari pada suamiku di Polda," bebernya.


"Salah satu buktinya laporannya saja diproses meskipun itu ada laporanku tapi justru laporanku dilimpah di Polres Takalar, Ada apa sebenarnya di Polda," tanyanya.

Surat penangkapan Polda Sulsel kepada Ibu Bhayangkari
Namun ditanggapi oleh, Ida Hamidah, ST., SH merupakan Kuasa hukum terlapor (oknum rentenir-rd) menuliskan cuitannya disalah satu grub whatsapp mengakui bahwa dia paham karena lawannya oknum Bhayangkari tersebut selaku ph-nya sampai oknum Bhayangkari tersebut tersangka.


"Ini grupnya ya, dan sy selaku PH lawannya oknum Bhayangkari Kok bisa ada di grup ini, coba sekali2 sy diwawancari selaku PH lawannya Oknum biar Imbang beritanya...Kasus ini sy paham dri awal krn sy PHny Pelapor sampae oknum bhyngkari ini jd TERSANGKA," tulisnya.


Karena berhubung keduanya Saling melapor namun ada yang ditindaklanjuti dan ada yang tidak meskipun sama-sama melapor di Polda Sulsel Jadi kami melakukan konfirmasi.Yakni oknum Rentenir melaporkan Ibu Bhayangkari atas dugaan penipuan dan penggelapan sementara oknum Bhayangkari melaporkan oknum rencana atas program pemalsuan kuitansi.

Polisi Tanduh Istri Polisi dalam keadaan tidak sadar
Meskipun sama-sama melapor di Polda Sulsel tetapi nampak dan kelihatan perlakuan, pelayanan yang berbeda, sebab laporan oknum Rentenir diproses sampai oknum Bhayangkari tersebut menjadi status tersangka sementara laporan oknum Bhayangkari tersebut justru dilimpahkan dilimpahkan ke Polres Takalar hingga hingga ke Polsek dan tidak ada tindak lanjut kepastian hukum. Sehingga menimbulkan tanda tanya Ada apa sebenarnya.


Peristiwa bukan kali ini yang dialami oleh Ibu Bhayangkari tersebut dan sebelumnya pernah  dijemput oleh Polisi dari Polda Sulsel dengan mobil Bawaslu, namun dibebaskan karena disaat itu penyakitnya kambuh dan terakhir dilarikan di rumah sakit Umum daerah Makassar.


Tidak sampai di situ, Ibu Bhayangkari dalam kondisi kesehatannya dideritanya selama ini sehingga menyurat kepada presiden wakil presiden ke DPR RI ke Kapolri Panglima TNI kompolnas lpsk dan tidak lama kemudian dia dijemput dalam keadaan tidak sadarkan diri di rumah orang tuanya dengan pluhan Personil Polri (*)


Bersambung...


Lebih baru Lebih lama