Sambar.id, SUBANG, JABAR - Rumah reyod beralaskan tanah berdingding bambu yang sudah rapuh atap rumah yang sudah pada bocor menggambarkan betapa sedihnya kehidupan yang dialami Ibu Latifah, janda yang hidup sebatangkara.
Di Dusun Sukaenok Desa Karanganyar Kecamatan Pusakajaya, ia hidup sendiri tanpa anak dan suami, menanti janji renovasi rumah yang tak kunjung realisasi oleh Pemerintah.
Jika dilihat dengan kasat mata, Latifah sangat layak untuk menerima program bantuan dari pemerintah, seperti halnya program bantuan perumahan swadaya (BSPS) dan rumah tidak layak huni (RUTILAHU).
Setiap musim penghujan, rumah Latifah selalu bocor dan nyaris tidak ada tempat yang kering di dalamnya begitupun ketika ada angin kencang pastilah pemiliknya ketakutan karena kondisi rumah sudah dalam kategori rusak berat yang sewaktu-waktu bisa roboh dan menimpa penghuninya.
Latifah sangat berharap agar rumahnya bisa segera diperbaiki.
Dengan nada lirih penuh dengan linangan air mata, Latifah menyampaikan bahwa bukanya tidak ada niat untuk memperbaiki tempat tinggalnya akan tetapi kondisi ekonominya sangat tidak memungkinkan.
"Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk dapat makan sehari hari saja sangatlah sulit, karena saya tidak ada pekerjaan yang menentu,” ucap Latifah, Sabtu (22/02/2025).
Lebih lanjut Latifah mengatakan bulan lalu saya mendapatkan bantuan dari baznas untuk perbaikan rumah yang sekarang bantuan tersebut dipegang oleh pihak desa, kata pihak Desa untuk bedah rumah tersebut pihak desa yang mengurus," ungkap Latifah.
Sementara itu Sekretaris Desa Karanganyar Fuji Khalifaturahman menjelaskan, bantuan dari Baznas sebesar 2,5 juta untuk membantu perbaikan rumah Ibu Latifah sementara kami pegang dulu di Bendahara desa sambil menunggu bantuan tambahan dari donatur yang lainnya.
"Saya berharap suatu saat nanti ada bantuan tambahan dari mana saja untuk memperbaiki rumah Ibu Latifah agar layak untuk dihuni," ungkap Fuji.
Dengan nada lirih penuh dengan linangan air mata, Latifah menyampaikan bahwa bukanya tidak ada niat untuk memperbaiki tempat tinggalnya akan tetapi kondisi ekonominya sangat tidak memungkinkan.
"Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk dapat makan sehari hari saja sangatlah sulit, karena saya tidak ada pekerjaan yang menentu,” ucap Latifah, Sabtu (22/02/2025).
Lebih lanjut Latifah mengatakan bulan lalu saya mendapatkan bantuan dari baznas untuk perbaikan rumah yang sekarang bantuan tersebut dipegang oleh pihak desa, kata pihak Desa untuk bedah rumah tersebut pihak desa yang mengurus," ungkap Latifah.
Sementara itu Sekretaris Desa Karanganyar Fuji Khalifaturahman menjelaskan, bantuan dari Baznas sebesar 2,5 juta untuk membantu perbaikan rumah Ibu Latifah sementara kami pegang dulu di Bendahara desa sambil menunggu bantuan tambahan dari donatur yang lainnya.
"Saya berharap suatu saat nanti ada bantuan tambahan dari mana saja untuk memperbaiki rumah Ibu Latifah agar layak untuk dihuni," ungkap Fuji.