Sambar. Id Sulsel || Sejumlah Personil Satgas Wil Sulsel Densus 88 Anti Teror Polri berkolaborasi dengan Dai Polri dan Eks Napiter melaksanakan Sosialisasi kebangsaan sebagai upaya mencegah berkembangnya faham radikalisme, ekstremisme dan terorisme atau yang disingkat IRET di hadapan kurang lebih 300 orang santi Pondok Pesantren Ilmul Yaqin Maros (jimat 21/02/2025)
Kegiatan tersebut pun didampingi oleh AKP Faisal dari Densus 88 Anti Teror Menggandeng Dai Polri Nasional Ipda A. Sarif Alqadri. AR,SH serta menghadirkan Eks Napiter Ust.Suryadi Mas ud.
Dalam paparannya, sosialisasi pencegahan paham IRET dan materi wawasan kebangsaan ini penting disosialisasikan untuk menjaga agar masyarakat terbebas dari paham dan ideologi tersebut serta diharapkan peran serta Santri dan Pondok pesantren sebagai duta dalam upaya mensosialisasikan pencegahan faham yang membahayakan keutuhan bangsa.
“Sosialisasi wawasan kebangsaan dan pencegahan Faham IRET (Intoleran, Radikalisme, Ekstrimisme dan Terorisme) bagi Santri Pondok pesantren ini adalah untuk memberikan gambaran perihal bahaya faham IRET serta deteksi dan pencegahannya,” kata AKP Faisal, dalam paparannya di PPTQ Ilmum Yaqin, Kec. Tompo Bulu Kab.Maros
Setidaknya, ada sekitar 300 orang santri dan santriwati serta puluhan pembina dan pengasuh PPTQ Ilmul Yaqin yanh hadir dan mengikuti kegiatan tersebut dengan penuh antusias terlebih lagi kegiatan tersebut menghadirkan eks Napiter Suryadi Masud dan Juga Dai Polri Nasional.
Sebut saja Ipda Andi Syarif adalah Finalis Dai Polri Tahun 2021 di TVRI Nasional yang juga mendapatkan Penghargaan Kapolri untuk mengukuti SIP pada tahun 2022 lalu Pasca keterlibatannya sebagai Dai Polri dalam Ops Madago Raya 2021 di Poso.
“Kami berharap agar para santri dapat meneruskan pengetahuan yang ia dapatkan di pondok dan juga materi yang ia dapatkan terkait bahaya IRET pada lingkungan keluarga, institusi tempat nantinya ia bekerja dan seluruh elemen masyarakat ketika nantinya kembali ke.masyarakat bertu tutur Ipda Andi Syarif.
Tidak kalah antusiasnya Eks Napiter Ust Suryadi Masud juga menceritakan pengalaman pribadinya dan dampak yanb ia alami setelah ia terpapar faham radikal yang disambut dengan sangat antusias oleh para santri
Ust. Usman salah seorang pengasuh Ponpes Ilmul yaqin berharap ahat kegiatan terbut dapat berkesinambungan karena sangat bermanfaat untuk dimetahui oleh para santri
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab dan juga deklarasi pencegahan faham intoleran radikalisme, ektrimisme dan terorisme oleh santri PPTQ ilmul yaqin.