3 Bulan Terendam Banjir Warga Langgensari Desa Anggasari Mulai Terserang Gatal-Gatal Pada Kulit


Berharap dilihat langsung PJ Bupati Darma tunjukkan rumah warga yang terendam banjir selama 3 bulan.


Sambar.id, SUBANG, JABAR - Warga Dusun Langgensari, Desa Anggasari, Kecamatan Sukasasari, Kabupaten Subang
mulai terserang gatal-gatal pada kulit setelah permukiman mereka terendam banjir lebih dari dua bulan. Banjir di awal tahun ini mengingatkan warga akan banjir besar tahun 2014.


"Sampai hari ini Minggu (02/02/2025) banjir masih menggenangi pemukiman warga Dusun Langgensari, Desa Anggasari. Banjir sendiri akibat dari rob dan curah hujan yang tinggi selama ini diwilayah Subang.

Darma (43) warga Dusun Langgensari menuturkan, sudah hampir 3 bulan rumah warga terendam banjir, ketinggian air dalam rumah lebih dari 25 cm, bukan hanya dirinya yang terserang gatal-gatal akan tetapi warga juga banyak  yang terserang penyakit gatal - gatal dan sakit perut.

"Keluhan warga sudah disampaikan kepada pejabat desa. Akan tetapi belum ada petugas medis yang datang dan memberi pengobatan. Pernah sekali diberi obat, ini kaki pada gatal kalau malam," kata Darma, kepada Sambar.id.

Menurut dia, tidak ada pejabat pemerintah Kabupaten apalagi Pj Bupati yang datang ke kampungnya melihat kondisi warga sekarang.

"Ada juga dari desa Pa, itu juga cuma keliling doang," keluh Darma.



Menanggapi keluhan warga Langgensari, yang sudah terendan banjir selama 3 bulan,  Ketua Map Social Humanity Ahmad Hidayat meminta kepada
pemerintah daerah khusunya Pj Bupati Subang untuk memperhatikan kesehatan para korban banjir tersebut.

"Pemerintah harus melayani masyarakat, jangan menunggu masalah muncul terlebih dahulu.Semua pihak tahu sudah berapa lama banjir itu terjadi, dan dampaknya terhadap para korban bencana tersebut," ucap Ahmad.

Seharusnya menurut Ahmad Pemerintah setempat juga harus berupaya menuntaskan penanganan banjir yang sering terjadi di wilayah Anggasari. Ahmad meminta  penanganan tidak hanya pasca bencana banjir  melainkan upaya menghilangkan potensi sumber bencana itu sendiri bagaimana solusinya," ungkap Ahmad.
Lebih baru Lebih lama