Unit Reskrim Polsek Pusakanagara Dibantu Tim Resmob Polres Subang Dan Resmob Polda Jabar Bekuk Dua Remaja Pelaku Pembunuhan


Kapolsek Pusakanagara Kompol Dr.R Jusdijachlan,  S.H, M.M, CHRA. bersama anggota reskrim amankan TKP awal kejadian
Sambar.id, Subang, Jabar - Unit Reskrim Polsek Pusakanagara dibantu Tim Resmob Polres Subang dan Resmob Polda Jabar berhasil bekuk dua remaja perempuan pelaku pembunuhan yang menghebohkan warga Pusakanagara pada Sabtu (25/01/2025) malam.

Pelaku TK (16) dan DN (22) yang sempat buron selama 4 hari dan menjadi buruan aparat kepolisian berhasil ditangkap pada Rabu (29/01/2025) di rumah masing - masing pelaku.
Penangkapan tersebut diawali Tim gabungan mendapatkan informasi
dari beberapa saksi dan bukti-bukti yang didapat,  pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP dengan menyelusuri jalan yang pelaku lalui, mulai dari penjemputan korban sampai eksekusi. 

Akhirnya polisi menemukan ciri - ciri pelaku dari kamera CCTV dan bukti -bukti lainnya.

Berdasarkan informasi dari beberapa sumber yang didapat sebelumnya pelaku menjemput korban di wilayah Dusun Karanganyar Desa Kebondanas dengan memakai motor metic dengan digebet 3. 
Korban dan pelaku tidak langsung ke lokasi TKP di jalan pertamina Cemara akan tetapi pelaku membawa  korban ke jalan baru Patimban arah Dusun Genteng. 

Setelah membeli makanan, pelaku dan korban langsung menuju jalan pertamina dan berhenti di salah satu gubuk.

Dari gubuk itulah pelaku melakukan aksi awal pembunuhan, dan di TKP kedua pelaku berhasil menusuk korban yang tidak jauh dari TKP pertama.
Setelah melakukan pembunuhan secara keji terhadap korban Toikin (22) tersebut,  pelaku yang salah satunya masih duduk di bangku kelas 11 SMA ini langsung melarikan diri kearah awal pelaku bareng dengan korban di jalan baru patimban, untuk menghindari kejaran dari petugas.

Sementara itu menurut orang tua pelaku KR (65) waktu malam minggu TK  minta izin ngepam pagarnusa, dan berangkatnya pun pake seragam pagarnusa, karena dirinya aktif di kegiatan tersebut," ujar KR.

"Saya tidak menyangka anak saya melakukan ini, karena pada hari Minggu TK ada di rumah sampai hari Rabu ini ia ada dirumah sampai polisi membawa anak saya," terangnya (*)
Lebih baru Lebih lama