Dalam konfirmasi kepada salah satu awak media, pengurus SPBU bernama Paradi membenarkan adanya pengisian BBM jenis solar ke dalam drum menggunakan armada mobil truk.
Paradi menjelaskan bahwa alasan pengisian tersebut adalah untuk mengatasi kendala teknis. “BBM jenis solar dalam perjalanan menuju SPBU, sedangkan tangki timbun di SPBU masih penuh. Untuk mengatasinya, solar dari tangki timbun dipindahkan ke drum menggunakan truk,” jelasnya.
Namun, pernyataan ini menimbulkan pertanyaan publik terkait prosedur pengelolaan BBM subsidi yang seharusnya sesuai aturan. Kejadian tersebut juga memperkuat dugaan adanya penyimpangan dalam penyaluran BBM subsidi.
Menariknya, setelah pemberitaan mengenai dugaan pelanggaran ini tayang sebelumnya, pihak SPBU diduga mengutus seseorang yang dipercaya untuk bertemu dengan awak media yang memberitakan kasus ini. Tujuannya diduga agar pemberitaan tersebut dapat diblokir atau dihentikan.
Upaya ini dinilai sebagai bentuk penghalangan terhadap kebebasan pers yang berfungsi sebagai pengawas sosial. Masyarakat mendesak agar pihak berwenang segera melakukan penyelidikan dan mengambil tindakan tegas terhadap dugaan pelanggaran ini, baik terkait manipulasi penyaluran BBM subsidi maupun upaya menghalangi pemberitaan.
Ditempat yang berbeda pihak Pertamina saat di konfirmasi melalui via WhatsApp kepala Regional wilayah Pontianak ,Sambas melalui via WhatsApp Budi mengatakan sedang kami tindak lanjuti
Marak nya SPBU nakal yang ada di Kalimantan barat untuk dibeberapa titik tidak hanya di kabupaten Sambas
Membuktikan dugaan kurangnya pengawasan dari pihak Pertamina dan terkesan tutup mata
Penyalahgunaan BBM subsidi seperti ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga merugikan masyarakat yang berhak menerima subsidi. Kasus ini diharapkan menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan instansi terkait guna memastikan penyaluran BBM subsidi berjalan sesuai peruntukannya.
Penulis: (yul)
