Sambar.id Rohil - Pada Hari Ini Jum'at Tanggal 24 Januari 2025 Mengabarkan " - PEKANBARU Sesuai dengan Siaran Pers yang dikirimkan Anita kepada Perkumpulan Pemimpin Media Independen (DPP - P2MI) melalui pesan di WhatsApp pada tanggal 13 Januari 2025.
Pertama sekali, Anita mengirimkan Siaran Pers tertulis melalui WhatsApp itu kepada Wakil Ketua Umum DPP P2MI, Bomen yang juga merupakan Owner di beberapa Media On-Line itu.
"Saya menerima keluhan pernyataan melalui Siaran Pers dari Buk Anita yang mengaku dirinya sebagai Korban dan Saksi. Kemudian, karena beliau curhat dan membutuhkan bantuan perusahaan Media untuk menerbitkan beritanya, tentu kita bantu menayangkannya di Media kita masing-masing," kata Bomen. Selasa (14/01/2025) lalu.
Bomen menyarankan kepada pengurus P2MI untuk ambil bagian dengan melakukan konfirmasi kepada semua pihak terkait sebagai mana disebut Anita dalam Suara Pers tersebut.
"Agar tidak sepihak saja informasinya, tentu kita harus konfirmasi kepada beberapa Narasumber yang dalam hal ini terduga pelaku terhadap Anita," katanya lagi.
Saya kira peristiwa ini sangat serius dan saya optimis P2MI mampu melakukan Tupoksinya sebagai Jurnalis, bisa melakukan konfirmasi atas nama P2MI, juga bisa melalui Media masing-masing.
Mengingat, Anita merupakan salah satu Wartawati di perusahaan Media resmi, beliau layak untuk diberi support dan semangat dalam peristiwa yang ia alami selama ini," pungkasnya.
Melalui P2MI, telah dilakukan konfirmasi tertulis melalui pesan WhatsApp kepada beberapa pihak yang diduga ada keterkaitannya dengan kasus yang dialami Anita ini.
Di antaranya, Johan Gani, Irfan dan Jannes Simbolon. Pesan konfirmasi itu dikirim kepada ketiga orang tersebut pada Rabu siang, (15/1/2025) sekitar Pukul 11.23.WIB.
Sekitar Pukul 11.59.WIB, salah satu di antara ketiga orang tersebut, Johan Gani, menghubungi pengurus P2MI dan menyampaikan keterangan Pers nya.
"Semua yang disampaikan Anita tidak benar, silahkan saja bawa dia ke kantor Polisi dan biar dia siapkan Bukti apa yang dia miliki," kata Johan.
"Saya tidak melakukan intimidasi, diskriminasi maupun kriminalisasi. Saya juga tidak pernah menahan uang Anita. Saat itu, uang saya justeru disalahgunakan dan seakan-akan itu ia pinjam, Nita menggelapkan uang sata. Saya bisa saja Penjarakan itu Anita biar dia membusuk di Penjara," sebut Johan Gani melalui Telepon WA.
Sementara Irfan dan Jannes Simbolon, hingga Rabu malam, tidak merespon konfirmasi Awak Media dari P2MI, meskipun terlihat pesan tersebut masuk dan terbaca.
Sebelumnya, pada saat dikirimkan konfirmasi tertulis via WA kepada ketiga orang terduga pelaku, salah satu oknum diduga Pimpinan salah satu Media On-Line inisial (AX) mengirim pesan WA kepada Waketum P2MI menanyakan sekaligus memastikan nomor WA yang mengirim konfirmasi tersebut.
"Bang, apa nomor ini Nomor WA Abang juga?," tanya AX. (15/01/2025) Pukul 12.22.WIB. Waketum menjawab, "Iya, ada apa, apakah sudah mulai ada yang menanyakan karena suatu pemberitaan tentang kasus)," tanya balik Waketum P2MI. AX menjawab, "iya, benar, nanti saya jelaskan ke Abang," tutup AX. Hal yang disampaikan AX tidak jadi dijelaskan.
Anehnya, setelah berita tayang di 10 Media, salah satu Pimpinan Media memberikan informasi kalau justeru AX meminta untuk di take down berita yang sudah tayang kepada (AS) yang juga Pimpinan Media, lalu kemudian AS melaporkan hal itu kepada (RL) yang kemudian RL melanjutkan ke Waketum P2MI.
"Hasil analisa kasus, diduga kuat, AX terlibat sekongkol dengan pihak Johan Gani. Dengan begini, AX dinilai telah merusak Moral Pers dan mengkhianati rekan Jurnalis yang sedang berjuang mencari keadilan untuk Korban dan Saksi Anita, ini harus dipertanggungjawabkan!!," seruan Waketum P2MI.
Pada hari Jumat, (24/01/2025) sekitar Pukul 08.00.WIB, 2 (dua) orang Pimpinan Media berbeda yang juga merupakan pengurus P2MI menginformasikan kepada Pimpinan P2MI adanya pengiriman Surat Sanggahan atas pemberitaan tersebut.
Menurut kedua Pimpinan Media berbeda itu, RL dan NH (Mahasiswa Aktif), oknum yang belum diketahui identitasnya itu mengirim Hak Jawab di waktu tengah malam tadi terkait berita Johan Gani Cs menggunakan Nomor : 0878 2250 8111.
Tetapi, ketika dihubungi nomor tersebut, justeru tidak aktif. Padahal, para Jurnalis hanya bermaksud melakukan konfirmasi tambahan atas peristiwa yang dialami Anita.
"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada teman-teman Mahasiswa yang memberikan dukungan penuh mendukung P2MI mengejar kasus Anita ini. Unjuk Rasa akan kita gelar, karena ini bagian dari perjuangan kita membela Hak Azasi Manusia yang tertindas!!," tegas Waketum P2MI.
"Media dan Korban kejahatan tidak boleh kalah dengan penjahat, perusak, penipu dan penghianat terhadap Bangsa, karena Negara ini milik Rakyat sebagai pemilik Kedaulatan. Semoga segera ada Atensi dari Presiden RI Prabowo-Gibran setelah berita ini dikirim ke Ajudan Presiden RI, Pak Dedy. Johan Gani, Cs harus bertanggung jawab!!," pungkasnya.
Laporan:Tim Jurnalis ((Legiman))
Sumber: Tim Media P2MI