SAMBAR.ID, BATAM — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Batam berhasil memanen 250 kilogram jagung dari program pembinaan kemandirian warga binaan pada Kamis (19/12/2024).
Panen ini berlangsung di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Rutan Batam, yang menjadi bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Kepala Rutan Batam, Fajar Teguh Wibowo, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian tersebut. "Panen jagung sebanyak 250 kilogram ini adalah hasil kerja keras, kolaborasi, dan semangat antara petugas dan warga binaan," ujarnya.
Ia menyebutkan dengan ini membuktikan bahwa warga binaan mampu menghasilkan sesuatu yang positif dan bermanfaat.
Fajar menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan kemandirian pangan serta pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan.
"Program ini bukan hanya soal panen semata, tetapi juga bagaimana kita bisa menciptakan kesempatan bagi warga binaan untuk belajar dan berkembang," tambahnya.
Menurutnya, hasil panen ini akan dipasarkan ke sejumlah mitra kerja Rutan Batam. "Penjualan hasil panen ini dikelola secara optimal. Sebagian hasilnya akan disetorkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), sementara sisanya diberikan sebagai premi untuk warga binaan yang telah bekerja dengan baik," jelas Fajar.
Program ini memiliki nilai lebih karena memberikan keterampilan yang berguna bagi para warga binaan setelah menyelesaikan masa pidana.
"Kami ingin warga binaan memiliki bekal yang cukup ketika kembali ke masyarakat. Dengan keterampilan bertani, mereka bisa lebih siap menghadapi kehidupan baru dan menjadi pribadi yang mandiri," tutur Fajar.
Selain itu, Fajar menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak untuk menyukseskan program pembinaan ini.
"Kolaborasi antara petugas, warga binaan, dan mitra kerja sangat penting. Kami berharap program seperti ini terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas," katanya.
Keberhasilan panen ini menunjukkan bahwa pembinaan di Rutan Batam tidak hanya berfokus pada aspek hukuman, tetapi juga rehabilitasi dan peningkatan keterampilan.
"Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan menciptakan program yang dapat membangun kemandirian dan kepercayaan diri warga binaan," tegas Fajar.
Rutan Batam berharap keberhasilan ini dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lain dalam mengembangkan program serupa.
"Dengan semangat dan komitmen tinggi, kami ingin membuktikan bahwa warga binaan juga bisa berkontribusi positif bagi ketahanan pangan nasional dan masyarakat," tandas Fajar.
(Gh)