Petani Milenial Asal Pagaden Barat Berhasil Mengembangkan Tanaman Cabe Merah


Ono Petani milenial asal Margahayu.


Samabar.id, SUBANG, JABAR - Seorang p
etani milenial asal  Desa Margahayu, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Ono yang berdedikasi tinggi, berhasil mengembangkan tanaman cabe dan berbagai jenis sayuran di lahan seluas 150 bata. Usahanya yang gigih dan inovatif ini bernaung di bawah kelompok tani (poktan) Lewo Tani.

Menurut Ono Petani milenial asal Margahayu ini mengatakan, lahan sawah pasca panen padi sangat mendukung untuk ditanami cabai. Pasalnya, banyak tumpukan jerami dan batang padi yang telah membusuk, yang bisa digunakan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman.

"Dari pada lahan nganggur setelah panen selesai, saya pilih tanam cabai," ucap Ono, kepada Sambar.id Minggu (08/12/2024).

Dirinya sengaja tidak menanam padi dan lebih memilih menanam cabai, karena menurutnya harga cabai jelang Natal dan tahun baru ini cukup  bagus, karena sedikitnya petani yang menanam cabai sehingga stok cabai dari petani sedikit yang membuat harga cabai mahal seperti satu bulan yang lalu harga cabai menembus puluhan ribu perkilonya.


Kenapa petani  menaman cabe pada musim hujan dan panen saat kemarau ?


Alasannya, menurut Ono lebih banyak karena faktor keterpaksaan. Kondisi alam, keterbatasan modal dan mengurangi resiko gagal panen atau penurunan produktifitas yang membuat petani lebih suka menanam cabai pada musim hujan.

Sebaliknya jika menanam cabai pada musim kering, maka petani akan menghadapi kelangkaan air/sumber air terbatas. Petani juga umumnya kurang modal, sehingga tidak bisa membangun sumur atau menyewa pompa air karena ongkosnya mahal," terang Ono.

Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Ono terus berupaya untuk mengembangkan usahanya. Ia yakin bahwa dengan inovasi dan kerja keras, sektor pertanian di Kabupaten Subang khusunya Kecamatan Pagaden Barat  dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional. (*)
Lebih baru Lebih lama