Personel Polsek Mamasa Monitoring dan Lakukan Penanganan Bencana Longsor di Wilayah Hukum Polsek Mamasa

MAMASA - Personel Polsek Mamasa melaksanakan kegiatan monitoring di sejumlah titik rawan bencana alam tanah longsor di wilayah hukumnya. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Mamasa, IPTU Yunus, S.H., M.H., sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bahaya akibat curah hujan yang tinggi. Minggu, 22 Desember 2024


Hasil pemantauan menunjukkan beberapa lokasi terdampak. Di Dusun Karangan, Desa Bombong Lambe, Kecamatan Mamasa, longsor terjadi pada bahu Jalan Poros Mamasa-Polewali. Meski material longsor belum menghalangi seluruh jalan, kendaraan roda enam (R6), roda empat (R4), dan roda dua (R2) masih dapat melintas. Kondisi serupa terjadi di Dusun Kilo 5, Desa Bombong Lambe, Kecamatan Mamasa, di mana material longsor juga berada di bahu jalan dan jalur tetap bisa dilalui oleh kendaraan.


Di Dusun Rante Sepang, Desa Balla, Kecamatan Balla, longsor lebih parah, menutupi seluruh badan jalan dengan ketinggian material sekitar 5 meter dan panjang 30 meter. Akibatnya, kendaraan tidak bisa melintas hingga material berhasil dibersihkan.


Pembersihan material longsor di Dusun Rante Sepang dilakukan dengan menggunakan tiga alat berat, yaitu dua ekskavator dan satu loader, yang dikerahkan oleh Dinas Balai Jalan. Proses ini berlangsung hingga pukul 17.40 WITA, memungkinkan kendaraan roda empat dan roda dua melintas secara bergantian.


Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, terdapat kerugian material berupa kerusakan dua unit mobil, yaitu Toyota Agya dengan nomor polisi DD 1140 HN milik Anto dan Pick-Up dengan nomor polisi DD 8465 SH milik Aris. Penumpukan kendaraan sepanjang lima kilometer terjadi di sekitar lokasi longsor akibat akses jalan yang sempat terputus.


Dalam proses pengaturan lalu lintas, tim gabungan TNI dan Polri juga memberikan pertolongan kepada pasien dari RS Banua Mamase Mamasa yang harus dirujuk ke RSUD Polewali Mandar. Pasien dipindahkan melewati material longsor untuk dioper ke ambulans Puskesmas Sumarorong yang menunggu di sisi jalan.


Kapolsek Mamasa melaporkan bahwa hingga pukul 18.20 WITA, situasi terkendali dan arus lalu lintas mulai lancar meski tetap diawasi dengan ketat. Longsor ini diduga disebabkan oleh curah hujan tinggi dan minimnya vegetasi di sekitar lokasi yang memicu erosi tanah. Struktur tanah yang tidak stabil meningkatkan risiko longsor, terutama di area dengan kondisi serupa. Dengan hujan deras yang masih berlangsung, potensi longsor susulan di wilayah hukum Polsek Mamasa sangat mungkin terjadi.


Polsek Mamasa mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di sekitar lokasi rawan longsor. Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Jalan terus dilakukan untuk memastikan alat berat tetap siaga di lokasi rawan bencana. Edukasi kepada masyarakat mengenai dampak buruk penebangan liar dan penggalian tanah di sekitar jalan poros juga akan terus ditingkatkan.


Polsek Mamasa juga menginstruksikan Unit Intelkam untuk meningkatkan deteksi dini terhadap potensi longsor dan segera melaporkan perkembangan situasi kepada pimpinan. Kegiatan monitoring dan penanganan ini merupakan wujud tanggung jawab Polri dalam melayani masyarakat, khususnya menghadapi ancaman bencana alam di musim penghujan.


Humas Polres Mamasa Polda Sulbar

Lebih baru Lebih lama