Sambar.id, Gowa, Sulsel - Muh Thafdil Wirawan S., seorang warga yang peduli terhadap keadilan sosial dan integritas lembaga pendidikan, menyampaikan kekhawatirannya atas dugaan peredaran uang palsu di wilayah Gowa dan Makassar. Jum'at, (13/12/2024)
Informasi yang didapatkan menunjukkan bahwa uang palsu ini diduga diedarkan dan dicetak di salah satu kampus Islam terkemuka. Kasus ini muncul bersamaan dengan penyelidikan narkoba oleh pihak kepolisian yang menemukan keterkaitan dengan aktivitas ilegal tersebut.
“Kasus ini memprihatinkan. Peredaran uang palsu tidak hanya merugikan ekonomi masyarakat tetapi juga mencoreng nama lembaga pendidikan dan berpotensi melemahkan demokrasi kita pasca-Pilkada,” ujar Muh Thafdil Wirawan S. dalam keterangannya.
Bahaya yang Mengintai.
Peredaran uang palsu membawa dampak serius yang memerlukan perhatian segera:
- Kerugian Ekonomi: Masyarakat yang menerima uang palsu mengalami kerugian finansial langsung.
- Citra Pendidikan: Kampus yang dicurigai terlibat akan kehilangan kredibilitas sebagai pusat pendidikan.
- Kepercayaan Publik terhadap Demokrasi: Dugaan penggunaan uang palsu dalam Pilkada dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu.
Ajakan Bersama untuk Bertindak, Muh Thafdil Wirawan S. menyerukan aksi nyata dari semua pihak:
- Masyarakat Harus lebih waspada dalam menerima uang tunai dan segera melapor jika menemukan uang palsu.
- Institusi Pendidikan Perlu menjaga integritasnya dengan bekerja sama dalam investigasi untuk memastikan lingkungan bebas dari kejahatan.
- Penegak Hukum Harus bertindak cepat dan transparan dalam mengusut kasus ini serta mengedukasi masyarakat.
Solusi untuk Masa Depan
Langkah strategis untuk mencegah kejadian serupa:
- Peningkatan Kesadaran Publik Edukasi cara mendeteksi uang palsu agar masyarakat lebih siap menghadapi ancaman.
- Pengawasan Proses Politik Memastikan penggunaan uang selama masa politik bersih dari unsur kejahatan.
- Penguatan Sistem di Lembaga Pendidikan Menjamin kampus tetap menjadi tempat yang aman dan bebas dari pengaruh negatif.
"Saya percaya, dengan kebersamaan, kita bisa melawan ancaman ini. Mari kita lindungi masyarakat, demokrasi, dan generasi muda dari dampak peredaran uang palsu,” pungkas Muh Thafdil Wirawan S. (Faisal)