Kolaborasi Pemkab Garut dan Koperasi Artisan Kulit Indonesia Datangkan Ahli dari Italia untuk Tingkatkan Kualitas Kulit Garut



SAMBAR.ID
, GARUT JABAR -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut berkolaborasi dengan Koperasi Artisan Kulit Indonesia yang diinisiasi oleh Poppy Dharsono kembali mendatangkan ahli dari Negara Italia dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas kulit asal Garut.


Kali ini, ahli yang didatangkan yakni Mrs. Rebecca dari Italia yang merupakan Luxury Brand Consultant, di mana Mrs. Rebecca merupakan salah seorang yang sudah lama berkecimpung di industri mode selama 50 tahun dan sempat bergabung di brand ternama, Gucci.


Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Luna Aviantrini, menyampaikan, kunjungan Mrs. Rebecca ke Garut dalam rangka memetakan permasalahan dan potensi industri kulit di Kabupaten Garut yang rencananya Mrs. Rebecca akan membuat _masterplan_ terkait industri kulit di Garut.


Selain itu juga tujuan Mrs. Rebecca Ke Kabupaten Garut yaitu mentransfer pengetahuan dan teknologi, beliau sebagai konsultan mode dunia dapat membagikan teknik, inovasi, dan tren terkini dalam industri fashion dan kriya yang relevan untuk diterapkan oleh pelaku ekonomi kreatif lokal,” ujar Luna melalui keterangan tertulisnya, Minggu (15/12/2024).


Selain itu, kehadiran Mrs. Rebecca juga untuk membekali pelaku usaha lokal dengan teknis produk berkualitas tinggi, seperti pola desain canggih, penggunaan teknologi tekstil, dan manajemen proses produksi. Tak hanya itu, para pelaku usaha lokal juga dikenalkan standar internasional dalam hal bahan baku, teknik jahit, pewarnaan, dan pengemasan produk, hingga memberikan pelatihan praktis untuk menit efisiensi kerja dan pengurangan limbah dalam proses produksi.


Produk kulit dari Garut telah mendapatkan pengakuan positif dari berbagai pihak, termasuk para ahli dan pelaku industri, baik di tingkat nasional maupun internasional, kualitas Bahan Kulit Garut memiliki kualitas yang tinggi, bahkan disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Hal ini disebabkan oleh perawatan hewan ternak yang baik, seperti rutin memandikan sapi, yang berkontribusi pada kualitas kulit yang dihasilkan. Meskipun memiliki kualitas bahan yang baik, pengembangan produk kulit Garut menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan modal dan teknologi,” ucapnya.


Adapun tindaklanjut dari kunjungan dan pelatihan dari Mrs. Rebecca, imbuh Aulia, akan ada program inkubasi dan pendampingan yang akan berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi serta Yayasan Poppy Dharsono untuk memberikan pelatihan lanjutan atau mentoring khusus yang fokus pada aspek teknis dan bisnis, hingga fasilitasi sertifikasi untuk membantu UMKM mendapatkan sertifikasi produk seperti SNI.


“Harapan dari Pemerintah Kabupaten Garut, khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terutama untuk mendukung sektor UMKM di industri kulit, dan berharap pelaku UMKM dapat menghasilkan produk kulit yang berkualitas tinggi dan kompetitif di pasar internasional, sehingga mampu meningkatkan ekspor dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global, (kemudian meningkatkan) kapasitas produksi dan penjualan UMKM, yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan pelaku usaha di sektor industri kulit serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan pekerja pada sektor ini,” harapnya.


Ketua Koperasi Artisan Kulit Indonesia, Poppy Dharsono, menyampaikan tujuan kedatangan Mrs. Rebecca ke Kabupaten Garut yaitu untuk melakukan pemetaan industri perkulitan di Kabupaten Garut, mulai dari penyamakan hingga hasil-hasil produknya, baik itu tas, sepatu, jaket, aksesoris, dan lain-lain.


“Jadi kita beruntung dan dia melihat Garut memiliki potensi yang bisa ditingkatkan ya, tapi dia ingin melihat dengan detail kapasitasnya seperti apa, kelebihannya, kekurangannya, dan prospek ke depannya, dan apa obatnya, dia sekarang akan bikin diagnosis nanti obatnya apa,” ujar Poppy ketika diwawancara di sela-sela kegiatanya di Piazza Firenze Garut, Senin (2/12/2024).


Ia mengungkapkan proses peningkatan industri kulit di Garut harus diikuti dengan sabar dan rajin oleh semua artisan yang ada di Kabupaten Garut, karena menurutnya hal tersebut memerlukan waktu yang cukup lama dan prosesnya pun tidak gampang.


Ia pun bersepakat dengan beberapa artisan kulit Garut, jika produk kulit yang tersedia di Piazza Firenze ditargetkan bisa menembus pasar kelas menengah.


“Dan kelas menengah itu lebih luas, lebih besar sebetulnya. Dan bukan hanya Indonesia nanti kalau kita sudah memiliki semua persyaratannya untuk Asia, minimal _southeast Asia_, saya kira begitu, jadi kita membutuhkan dia, membutuhkan bagaimana _mapping_ itu untuk merekonstruksi produk perkulitan di Garut agar bisa sinergi dan akan bisa _skill_-nya bisa dinaikkan, semua bisa dinaikkan, sehingga persyaratan untuk menghasilkan produk bagus itu tercapai dan otomatis kalau produk kita bagus orang akan mencari,” ucapnya.


Terlebih, imbuh Poppy, Mrs. Rebecca mengatakan bahwa produk kulit Garut ini sangat potensial untuk dikembangkan.


Sementara itu, Mrs. Rebecca, menuturkan, jika produk kulit garut memiliki kualitas cukup baik dengan harga yang relatif lebih terjangkau. Sehingga menurutnya terdapat peluang untuk menumbuhkan industri kulit di Garut dengan meningkatkan kembali kualitasnya dengan harga jual bisa lebih tinggi.


“_And I believe there’s a great aspect in that kind of improvement for broadening the market and making it a really exciting business for the community of government,_ (dan saya yakin ada aspek yang hebat dalam peningkatan semacam itu untuk memperluas pasar dan menjadikannya bisnis yang sangat menarik bagi komunitas pemerintah,” tuturnya.


Mrs. Rebecca mengungkapkan bagian penting dalam proyek peningkatan kualitas kulit Garut ini, yaitu harus ada cara agar semua pihak dapat menyentuh berbagai aspek proyek, setelah ditetapkannya sebuah perencanaan.


“_So, the planning process is very important and it’s important to get a lot of levels input into the plan. Once the plan is established, then we’ll have milestones and see how we’re achieving at each Milestone. So we’re measuring our success. And our goal is to succeed,_ (Jadi, proses perencanaan sangat penting dan penting untuk mendapatkan banyak masukan dari berbagai tingkatan ke dalam rencana. Setelah rencana ditetapkan, maka kita akan memiliki tonggak pencapaian dan melihat bagaimana kita mencapai setiap Tonggak Pencapaian. Jadi kita mengukur keberhasilan kita. Dan tujuan kita adalah untuk berhasil),” tandasnya.


Selama di Kabupaten Garut dari tanggal 1-10 Desember 2024, Mrs. Rebecca, melakukan pertemuan dengan beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut hingga seluruh pemilik tenant di Piazza Firenze.


Selain itu, dilakukan juga kurasi produk perkulitan garut seperti tas, sepatu/sandal, jaket, dan aksesoris berbahan dasar kulit ini.


Tak hanya itu, Mrs. Rebecca juga sempat berkunjung ke beberapa penyamakan kulit yang ada di Garut, dan di hari terakhir pihaknya mengadakan pertemuan dengan Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia serta Disparbud Kabupaten Garut, Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, hingga Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Garut.

(ALK)

Lebih baru Lebih lama