Sambar.id Jambi – Hamdi Zakaria, A.Md aktivis lingkungan yang notabene juga merupakan Jurnalis senior akan pertanyakan hasil kegiatan Bintek dan Study Tiru yang di terapkan masing-masing Desa setelah kembali dari kegiatan Bintek. Kalau memang ada Azaz manfaatnya dari kegiatan itu tentunya tidak ada kritikan dari sejumlah pihak. Hal itu dikemukakan Hamdi Zakaria melalui meeting anggotanya akhir tahun 24/12/2024, di aula kantor bersama gabungan media dan lembaga Provinsi Jambi.
Kritik tegas dilontarkan Hamdi Zakaria itu bukan tanpa alasan, semuanya berawal dari masalah kegiatan Bimbingan Teknis (Bintek) dan Study Tiru Rombongan Kepala Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi yang selama ini di laksanakan di sejumlah wilayah di Indonesia.
“Kalau memang ada Azaz manfaatnya, Pasti kita support, jangankan Bintek dan Study Tiru ke Pulau Jawa dan Bali ataupun daerah lainnya di Indonesia, ke luar negeri pun pasti kita dukung,” tegas Hamdi.
Hamdi Zakaria pemerhati lingkungan mengaku sudah menelusuri sejumlah Desa di Tanjabar, guna mencari tahu hasil kegiatan Bintek dan Study Tiru yang dilakukan oleh Kepala Desa selama ini.
Apa Azaz Manfaatnya, kalau tidak ada untuk apa dilaksanakan, itu hanya terkesan pemborosan anggaran saja. Tanjabar hanya sebagian kecil desa penghasil kelapa, sisanya merupakan petani kelapa sawit. Kegiatan Bintek dan Study Tiru yang selalu menuai kritik bukan kali pertama, bahkan sudah pernah ke berbagai tempat wisata lainnya beberapa tahun lalu.
Hamdi Zakaria berharap setelah kembali nya para Pemdes Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi dari kegiatan Bintek Study Tiru dari daerah Jakarta, Jogja, ada inovasi baik terhadap bagaimana membuat pelaporan, baik itu cara membuat laporan SPJ yang menyangkut masalah laporan penggunaan anggaran, atau bagaimana cara mengelola Badan Usaha Milik Desa (BumDes).
kita khawatir, jangan-jangan masih ada Desa di Tanjab Barat dan Muaro Jambi yang tidak bisa membuat laporan, tentunya itu sangat miris sekali kalau kenyataannya demikian.” Kata Hamdi Zakaria.
Hamdi Zakaria, A.Md aktivis lingkungan ini kembali menuturkan bahwa Komitmen Bapak Presiden Prabowo Subianto sangat tegas untuk mengusut masalah penggunaan Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa(ADD), Dana Tambahan Penyertaan Modal Pengembangan BumDes dan jika perlu libatkan BPK untuk melakukan Audit terhadap Desa-desa Se-Tanjab Barat dan Muaro Jambi ini. Presiden sudah intruksikan agar efesiensikan dana desa untuk kepentingan rakyat. Bukan kesannya untuk dihambur hamburkan healing di akhir tahun.
Menurut Hamdi Zakaria, info yang didapat dari sumber yang bisa dipertanggung jawabkan mengatakan, anggaran kegiatan pelaksanaan Bintek dan Study Tiru Taman Rajo ke Jakarta, Jogja kali ini, masing-masing desa diduga di bebankan sebesar Rp 8.000.000,- (Delapan juta rupiah) per Kepala perangkat Desa juga BPD yang ikut berangkat, ada yang berangkat 3 orang bahkan info yang diterima ada yang berangkat 5 orang per Desanya dari seluruh Desa yang ada Se-Taman Rajo. Suatu jumlah angka yang sangat fantastic, apabila di gunakan untuk membiayai sejumlah kegiatan pembangunan ataupun fasilitas lainnya yang dapat menyentuh kebutuhan masyarakat.
APDESI sebagai Induk Organisasi Kepala Desa di setiap Kabupaten, Bakal kita pertanyakan nanti, Tutup Hamdi Zakaria
Tim