MAMASA--Bahabinkamtibmas Polsek Mamasa Menghadiri Kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur keluarga Indo Sa’re dan Ne’ Genggong sebelum dilakukan penebangan pohon beringin (karuaya), berlangsung upacara adat Tallu Rarah atau Tiga Darah di Kelurahan Tawalian, Kecamatan Tawalian, Kabupaten Mamasa, 17 Desember 2024
Upacara tersebut dihadiri oleh Bhabinkamtibmas Polsek Mamasa, Aipda Hastar dan Aipda Elyakin, bersama sejumlah pihak lainnya, termasuk tokoh adat, pihak PLN Mamasa, dan masyarakat setempat. Tradisi Tallu Rarah ini melibatkan pengorbanan tiga jenis hewan, yaitu ayam, babi, dan anjing, yang diyakini sebagai simbol penghormatan dan permohonan restu dari leluhur.
Penebangan pohon beringin dilakukan oleh pihak PLN Mamasa dengan tujuan membersihkan ranting-ranting yang berpotensi mengganggu jaringan kabel listrik yang melintas di bawah pohon tersebut. Prosesi ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat, mengingat pentingnya menjaga kelancaran pasokan listrik di wilayah tersebut.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain tokoh adat Tawalian, Alexius (Bp. Dessa), staf teknik PLN Mamasa Andy, tokoh masyarakat Edy Mulyono (Bp. Titin), Babinsa Sertu Akbar, serta perwakilan keluarga dan warga setempat.
Upacara adat berlangsung dengan lancar, khidmat, dan penuh rasa hormat terhadap tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun. Setelah rangkaian upacara selesai, penebangan pohon beringin dilanjutkan oleh pihak PLN dengan situasi yang tetap aman dan terkendali.
Kapolsek Mamasa, Iptu Yunus, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi terhadap sinergi antara aparat keamanan, pihak PLN, serta masyarakat adat dalam menghormati tradisi lokal sambil tetap mendukung pemeliharaan infrastruktur listrik.
Kegiatan ini tidak hanya mencerminkan penghormatan terhadap warisan budaya leluhur, tetapi juga menjadi wujud kerjasama dalam menjaga kebutuhan masyarakat modern, seperti kelancaran jaringan listrik, agar tidak terganggu.
Humas Polres Mamasa Polda Sulbar
