Banjir Rob terjang rumah warga.
Sambar.id, SUBANG, JABAR - Dua desa yang berada di wilayah Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang yakni Desa Mayangan dan Desa Legonwetan diterjang Banjir Rob, Jumat (15/11/2024).
Tak hanya merendam rumah-rumah warga, banjir rob juga menggenangi jalan menuju aksesa objek wisata pantai Pondok Bali serta sekolah-sekolah yang berada di dua desa tersebut. Akibatnya, anak-anak sekolah terpaksa dipulangkan oleh guru mereka.
Menurut Ahmad Hidayat dari tim Map social humanity menjelaskan, rob sudah berlangsung dari hari kamis kemaren. Namun, hari ini rob tercatat paling parah dibandingkan hari-hari sebleumnya.
"Hari ini ketinggian rob mencapai satu meter, biasanya hanya di kisaran 30 centimeter,’’ ujar Ahmad kepada Sambar.id.
Walau terendam banjir rob, namun warga hanya sebagian yang mengungsi, kebanyakan warga lebih memilih tetap bertahan di rumah masing-masing.
"Sikap warga seperti itu dikarenakan banjir rob sudah menjadi langganan di desa mereka sejak bertahun-tahun yang lalu. Karenanya, warga hanya melakukan upaya penyelamatan barang-barang elektronik dan berharga lainnya yang mereka miliki ke tempat yang lebih tinggi.
"Mereka juga memasang kayu dan bata di depan pintu rumah untuk menambak air. Tapi air tetap bisa masuk, termasuk dari sela-sela lantai rumah,’’ kata Ahmad.
Selain itu Ahmad Hidayat menjelaskan parahnya banjir rob hari ini membuat aktivitas warga menjadi sangat terganggu. Mobilitas mereka juga terkendala karena genangan air mengepung permukiman. Menurut dirinya banjir rob biasanya akan berangsur surut pada tengah hari, kemudian kembali datang keesokan paginya," jelasnya.
Sementara itu Anggota BPBD Kabupaten Subang Didin Tajudin mengatakan bahwa sebenarnya pemerintah sudah memperingatkan akan adanya cuaca buruk yang mengakibatkan naiknya air laut.
Menurut Didin, banjir rob berlangsung hanya beberapa jam dalam sehari dan akan terjadi setiap akhir dan awal tahun.
"Rob ini berlangsung selama 4 jam dari pagi hingga siang dan terjadi dari bulan November hingga Januari," ucapnya.
Selain itu Didin mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan assessment dan memberikan himbauan kepada warga agar tidak panik namun tetap waspada.
"Kami juga sudah menyampaikan laporan kepada BPBD Kabupaten Subang agar segara menindaklanjuti bencana alam ini," pungkas Didin. (*)