Sambar.id, Ketapang, Kalbar - Proyek pengaman abrasi pantai yang berlokasi di Desa Kinjil Pesisir, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang.
Kini menjadi sorotan publik setelah muncul laporan mengenai dugaan kerugian yang dialami oleh salah seorang warga, Proyek ini dilaksanakan sejak Mei 2023 dengan anggaran sebesar Rp14 miliar, namun dinilai merugikan warga setempat.
MD, seorang pemilik warung, mengungkapkan bahwa kontraktor proyek mengambil pasir dari halaman warungnya sebagai material untuk perbaikan jogging track yang ambruk. Pihak kontraktor sebelumnya berjanji untuk mengganti pasir tersebut, namun hingga saat ini, janji itu belum terealisasi."Kami sangat kecewa dengan janji manis pihak kontraktor. Sudah berbulan-bulan kami menunggu penggantian, tapi sampai sekarang tak ada tindakan nyata," ujar MD dengan nada kecewa.
MD memperkirakan bahwa jumlah pasir yang diambil mencapai puluhan dump truck. Akibat pengambilan pasir ini, lahan di halaman warungnya menjadi lebih rendah dan berpotensi menimbulkan risiko banjir, terutama saat musim hujan.
Ia berharap pihak kontraktor tidak hanya menepati janji untuk mengganti pasir yang diambil, tetapi juga memberikan solusi untuk mencegah halaman warungnya terendam banjir."Kami mohon agar pihak kontraktor memberikan solusi, supaya halaman kami tidak kembali banjir. Pengambilan pasir ini bukan hanya soal material yang hilang, tetapi juga terkait risiko banjir yang kami hadapi di kemudian hari," tambahnya.
Warga sekitar berharap pihak berwenang dapat campur tangan untuk memastikan kontraktor memenuhi kewajibannya terhadap warga yang terdampak. Mereka juga menginginkan agar proyek ini benar-benar memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat tanpa harus mengorbankan hak-hak warga lainnya.
Sumber: Tim Investigasi