MAMASA - Wakapolres Mamasa Kompol Restu Indra Pamungkas S.T., M.Si, Hadiri Kegiatan Peluncuran Dan Diskusi Buku Dengan Judul “Estetika Dan Makna Ukiran Mamasa” (Mengenal Arti dan Filosopi dari 60 Jenis Ukiran Mamasa), bertempat di Gedung PKK. Kamis, 3 Oktober 2024
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Pj. Bupati Mamasa Dr. Muh. Zain, M.Ag, Penulis Buku yakni Pdt. Yeremia Pampang Minanga, S.Th, Peneliti Budaya dan Pemberi Catatan Pengantar Buku Anies Kurniawan SS., M.Pd, Komisaris P.T. Manguni Benteng Salubanga Pdt. Sudarsono Kartawijaya Putra S.Th yang juga selaku Penyelenggara Acara dan Unsur Pemerintah Lainnya serta dihadiri juga oleh para Tokoh Adat, Tokoh Budaya, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Dalam Pembukaanya Pdt. Sudarsono Kartawijaya selaku Penyelenggara acara mengatakan “harapannya buku ini sedapat mungkin dapat menjadi semacam referensi bahan ajar nanti disekolah-sekolah dan untuk menjadi bagian penguatan lokal dalam pelestarian, dalam hal ini kami akan menindaklanjuti program ini bagi masyarakat dan sekolah, tentunya kami akan membuat pelatihan-pelatihan kepada masyarakat, guna menjaga stabilitas pengukir-pengukir di masyarakat pad Kab. Mamasa ini, ungkapnya
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Mamasa menyampaikan apresiasi kepada penulis serta seluruh tamu undangan yang hadir. Beliau menyatakan, “Apa yang kita luncurkan hari ini akan memiliki umur yang jauh lebih panjang dibandingkan penulisnya. Buku ini mengandung ide dan gagasan yang tidak akan lekang oleh waktu, sehingga dapat terus memberi manfaat bagi masyarakat dan pembacanya di masa mendatang. Meskipun ukurannya kecil, buku ini memiliki dampak yang sangat besar dalam membentuk pemikiran dan wawasan. Saya berharap karya ini dapat menjadi warisan intelektual yang berharga bagi generasi selanjutnya,” jelas Pj. Bupati Mamasa.
Wakapolres Mamasa Kompol Restu Indra Pamungkas S.T., M.Si, dalam kegiatan ini juga menyampaikan apresiasi atas peluncuran buku “Estetika Dan Makna Ukiran Mamasa”. Menurutnya, buku ini memiliki peran penting dalam melestarikan warisan budaya lokal serta memperkaya pengetahuan masyarakat tentang makna dan filosofi dari ukiran-ukiran Mamasa.
“Buku ini tidak hanya menjadi media informasi, tetapi juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya kita,” ungkap Wakapolres. Ia juga mendukung penuh inisiatif pelatihan yang disebutkan oleh penyelenggara, karena akan membantu memperkuat keterampilan para pengukir di Kabupaten Mamasa.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan penyerahan buku, di mana penulis menyerahkan buku kepada Pj. Bupati Mamasa serta perwakilan dari unsur pemerintah, tokoh adat, tokoh agama, pemuda, dan masyarakat serta tamu undangan
Humas Polres Mamasa Polda Sulbar