MAMASA - Sekitar 15 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kabupaten Mamasa menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Mamasa, memprotes dugaan tumpang tindih Surat Keputusan (SK) kepala sekolah yang dinilai kurang transparan dan berdampak pada kualitas pendidikan. Senin, 28 Oktober 2024
Massa berkumpul di Tribun Lapangan Kondosapata sebelum bergerak ke kantor dinas, dengan pengamanan ketat dari Polres Mamasa yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Mamasa, AKP Dedi Yulianto.
AKP Dedi Yulianto menyampaikan bahwa pihaknya hadir untuk memastikan keamanan dan kelancaran jalannya aksi. “Kami dari Polres Mamasa hadir untuk menjaga agar aksi unjuk rasa ini berlangsung damai dan tertib. Kami menghargai hak menyampaikan aspirasi, namun kami juga ingin memastikan semua pihak tetap dalam kondisi aman,” tegasnya.
Koordinator lapangan aksi, Roi Darwis dari HMI Cabang Mamasa, menuntut agar penunjukan kepala sekolah dilakukan dengan adil tanpa kepentingan pribadi. Muhammad Akbar, Ketua PMII Cabang Mamasa, menambahkan bahwa ketidaksesuaian prosedur dalam SK kepala sekolah telah menimbulkan kebingungan di lingkungan sekolah. Mahasiswa menyatakan akan terus mengawal isu ini jika tuntutan mereka tak mendapat tanggapan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mamasa, Rusli, menemui massa. Rusli menjelaskan bahwa keputusan terkait penunjukan kepala sekolah ada di tangan Penjabat Bupati atau Pemda Mamasa, bukan Dinas Pendidikan. Ia berjanji akan lebih transparan dalam pengelolaan administrasi kepegawaian, termasuk gaji dan tunjangan guru.
Aksi berlangsung damai dan tertib sampai massa meninggalkan lokasi untuk melakukan konsolidasi terkait langkah berikutnya.
Humas Polres Mamasa Polda Sulbar