SAMBAR.ID -Prabu Siliwangi wafat pada tanggal 31 Desember 1521. Tanggal dan tahun tersebut didasarkan pada tahun Penobatan Prabu Surawisesa sebagai Raja Pajajaran pengganti ayahnya dan juga didukung oleh Prasasti Batu tulis Bogor yang mengabarkan tentang peringatan hari kematian Prabu Siliwangi oleh anaknya Prabu Surawisesa. Prasasti tersebut dibuat pada 1533, atau 12 tahun selepas wafatnya Prabu Siliwangi.
Selanjutnya berdasarkan pada Prasasti Tembaga Kebantenan disebut Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi Susuhunan di Pakuan Pajajaran, memerintah selama 39 tahun (1482 - 1521). Ia disebut secara anumerta Sang Lumahing (Sang Mokteng) Rancamaya. Ini Artinya beliau wafat normal dan kemudian dipusarakan disuatu temnpat yang bernama Rancamaya.
Oleh karena itu, cerita mengenai menghilangya Sri Baduga Maharaja dengan cara moksa, yaitu naik keatas langit dan kemudian bersatu dengan dewa sebagaimana diceritakan dalam legenda merupakan dongeng yang tidak benar.
Sumber Sejarah cirebon