Sambar.Id, Bangka, Babel - Dusun Mengkubung Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka kep bangka Belitung.
Aktivitas tambang laut ilegal di perairan sungai Rumpak Masih beroperasi di hutan mangrove yang seharusnya dilindungi saat di pantau masyarakat Nelayan saat melaut Minggu(13/10/2024).
"Ada ratusan meter hutan mangrove rusak di hajar oleh penambang TI ilegal ."
"Tentu nya pihak kepolisian dan stekholder terkait harus mengambil tindakan tegas terhadap pelaku yang mengakomodir pertambangan tersebut, pertambangan tersebut diduga di koordinir oleh Oknum kadus Tanjung Batu Desa lumut bernama Ismail alias Agus dan korlap nya bernama Dika, Andi dan Riyan,dimana menggunakan 1 unit pospam penimbangan untuk mengumpulkan pasir timah ilegal tersebut
Pohon Mangrove ditebang menggunakan chainsaw atau digergaji mesin dan di hajar ponton ilegal,sehingga hutan mangrove yang tumbuh selama ratusan tahun dan telah selama ini telah dijaga nenek moyang kami yang merupakan seorang pelaut rusak parah."
Dari Ketua 3 kelompok Nelayan Suherman "Meminta wilayah Perikanan tangkap di seluruh Laut teluk kelabat dalam khususnya perairan pulau Mengkubung sampai dengan perairan pulau dante di bersihkan dari tambang laut yang mengganggu aktivitas nelayan dan alur muara untuk lalu lintas sungai Rumpak dan pohon bakau mangrove yang di jaga ratusan tahun oleh nenek moyang orang pelaut Dan kegiatan tersebut tidak ter ulangi lagi seperti sebelumnya"jelas Herman.
Suherman merupakan ketua dari 3 kelompok nelayan yaitu: Nelayan Cahaya Samudera berjaya, Nelayan Anugerah Sinar Abadi, dan Nelayan Batu Malan Nijok.
Menurut salah satu perwakilan nelayan setempat Eko bahwa kami akan tetap melaksanakan aksi berikutnya untuk penolakan terkait giat TI laut ilegal, namun kami nasih menunggu keseriusan pihak APH terkait untuk menindak lanjuti arahan sebelumnya, setelah itu kami baru menentukan sikap apa yang akan kami lakukan.
Yang jelas Kami nelayan tetap menolak terkait kegiatan tambang tersebut sampai kapan pun." Tutupnya.
"Sampai berita ini diturunkan awak media masih mengkonfirmasi ke pihak terkait,namun belum ada jawaban."