Forum Penyelamat Demokrasi Gelar Deklarasi Dukung Kotak Kosong



SAMBAR.ID// KOTA PASURUAN - Para penggagas, yang mengatasnamakan Forum Penyelamat Demokrasi Masyarakat (FPDM) Kota Pasuruan menggelar deklarasi sebagai pendukung Kotak Kosong dalam Pilihan Walikota dan wakil Walikota Pasuruan periode 2024-2029. Kamis Malam 19:00 WIB (17/10/2024)


Deklarasi atas dukungan kotak kosong ini dipelopori Ayik Suhaya, SH., gabungan dari para tokoh masyarakat, para tokoh pemuda dan para tokoh pemuka agama serta ratusan masyarakat dari beberapa penjuru wilayah Kota Pasuruan berkumpul di lapangan Mancilan Jl KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.


Merasa demokrasi tidak hidup dikarenakan dalam sejarah Pilkada, baru kali ini terjadi Pilwalkot Pasuruan dengan pendaftar 1 Paslon melawan kotak kosong. FPDM mengajak warga masyarakat Kota Pasuruan agar tidak golput pada tanggal 27 November 2024 untuk datang ke TPS dengan mencoblos nomor urut 2 yakni "kotak kosong".


"Kita yang tergabung dalam Forum  Penyelamat Demokrasi Masyarakat Kota Pasuruan berkomitmen untuk memilih bumbung kosong, jangan golput. Pilih kotak kosong demi kebaikan masyarakat Kota Pasuruan", tegas Ayik Suhaya.


Kedepannya, FPDM akan membuat posko pemenangan di 4 (empat) Kecamatan Kota Pasuruan. "Gerakan ini terstruktur, nanti kita akan membikin posko di tingkat 4 Kecamatan bahkan, nanti kalau bisa membikin 34 di Kelurahan yang ada di Kota Pasuruan", ujar Ayik Suhaya.


Menurutnya, deklarasi ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap demokrasi yang tidak berjalan terhadap calon tunggal pasangan calon Walikota-Wakil Walikota yang ada dinilai belum sepenuhnya bisa diterima warga masyarakat Kota Pasuruan.



"Calon yang ada sekarang ini belum dianggap mencerminkan keinginan dan kebutuhan masyarakat Kota Pasuruan, bukan berarti mengecilkan kemampuan atau kecakapan dari calon tunggal yang ada sekarang. Namun, tantangan Kota Pasuruan ke depan ini sangat kompleks, maka dibutuhkan pemimpin yang cakap dan mampu dalam penyelesaian masalah", papar Ayik Suhaya.


Koordinator penyelamat demokrasi menginginkan Kota Pasuruan ke depan membutuhkan pemimpin yang bisa menggratiskan pendidikan, dan kesehatan. Selain itu bisa mendatangkan banyak investor untuk membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan memberantas kemiskinan.


"Kami datang dan berdiri disini ini dengan semangat yang sama. Kami ingin ada perubahan, tapi calon tunggal yang ada belum bisa merepresentasikan sebagai figur yang bisa membawa perubahan untuk Kota Pasuruan," jelasnya.


Untuk menguji bisa menguji kemampuan dan kecakapan calon, ia berharap kepada KPU untuk menantang berdebat dan adu gagasan dengan calon tunggal untuk mengukur sejauh mana kesiapannya.



"Calon tunggal atau dari KPU saya menantang calon tunggal kapan debat sama bumbung kosong itu harapan saya , biar masyarakat tau progam mana yg baik calon tunggal atau bumbung kosong", ucap Ayik Suhaya.


Ia menyebut, ini bukan hanya gertakan saja. Tapi dia akan melakukan konsolidasi bersama masyarakat yang kurang cocok dengan figur pemimpin yang belum masuk dalam kriteria untuk menjawab tantangan zaman.


“Saya ingatkan lagi, jangan golput. Sayang suaranya. Kalau tidak cocok, mari berdiri bersama kami memilih kotak kosong sebagai ekspresi kekecewaan dan ketidakpuasan atas proses demokrasi. Pilih kotak kosong sebagai simbol perlawanan,” tutupnya. 

(Ilmia)



Lebih baru Lebih lama