Lampaui Target, Gubernur Rusdy : Mesjid Baitul Khairat Simbol Identitas Warga Sulteng

Caption : Gubernur Rusdy Mastura: Masjid Raya Baitul Khairat: Simbol identitas Masyarakat Sulteng/F-IST.


SAMBAR.ID, Palu, Sulteng - Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura, menegaskan bahwa pembangunan kembali Masjid Raya Baitul Khairat, yang sebelumnya dikenal sebagai Masjid Agung, merupakan langkah strategis guna membangkitkan simbol religius dan sosial pasca-bencana di Sulteng. 


Dimana Masjid tersebut mengalami kerusakan parah akibat bencana Gempa Bumi pada tahun 2018 silam dan kini tengah dibangun kembali dengan anggaran sebesar Rp.386 miliar.


Peletakan batu pertama pembangunan masjid ini dilakukan oleh Gubernur Rusdy Mastura pada 9 Februari 2024. Proyek ini dikelola Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Sulteng dan ditargetkan selesai pada Desember 2024. Masjid kebanggaan itu nantinya akan menampung kapasitas hingga 10 ribu Jamaah.


Realisasi Pembangunan Melampaui Target


Hingga minggu ke-47, progres pembangunan sudah mencapai 24,7629 persen, sedikit melampaui rencana awal sebesar 24,4674 persen. Gubernur Rusdy Mastura, yang akrab disapa "Cudy", mengapresiasi capaian ini dan optimis bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal.


“Masjid Raya ini akan menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi Tengah. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini akan menjadi simbol kebangkitan pasca-bencana,” kata Gubernur Rusdy dalam keterangan persnya, Sabtu (21/9/2024).


Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terus memberikan dukungan dalam proses pembangunan. “Kami sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat dan pemerintah daerah yang terus mengawal proyek ini. Kami berharap masjid dapat selesai tepat waktu dan segera digunakan oleh masyarakat Kota Palu dan sekitarnya,” tambahnya.


Masjid Raya Baitul Khairat: Semangat Berlomba dalam Kebaikan.




Dalam kesempatan itu, Gubernur Rusdy juga mengumumkan nama baru untuk masjid ini, yakni Masjid Raya Baitul Khairat. Nama ini dipilih untuk mencerminkan semangat "berlomba-lomba dalam kebaikan," sesuai dengan filosofi yang ingin dihidupkan melalui keberadaan masjid ini.


Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Raya Baitul Khairat diharapkan berperan sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang akan membangun semangat kebersamaan di tengah masyarakat. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berharap, masjid ini dapat menjadi ikon baru bagi daerah dan simbol kuat dari kebangkitan masyarakat pasca-bencana.


Proyek pembangunan Masjid Raya Baitul Khairat merupakan salah satu prioritas pemerintah provinsi dalam upaya memperkuat identitas religius dan sosial masyarakat Sulawesi Tengah, serta memberikan ruang yang representatif untuk kegiatan umat Islam.(**)

Lebih baru Lebih lama