Optimis Cetak 9 Ribu Ahli Pertanian Dari Anak Donggala, Ini Harapan Rahmad Arsyad


Pasangan nomor urut 1 di Pilkada Donggala tahun 2024, Rahmad Arsyad dan Abdul Rasyid/F-Hms SARARA.


SAMBAR.ID, Donggala, Sulteng - Program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Donggala di upayakan dengan penyediaan akses pendidikan gratis dan berkualitas, termasuk upaya pasangan nomor urut 1 di Pilkada Donggala tahun 2024, Rahmad Arsyad dan Abdul Rasyid.


Pasangan dengan jargon SARARA itu kembali menegaskan upaya menghadirkan perubahan di Donggala. Salahsatu caranya, Rahmad Arsyad dan Abdul Rasyid siap menciptakan 9 ribu ahli pertanian dan perikanan kelautan yang bersumber dari hilirisasi pendidikan yang diupayakan.


"Kita sudah ada plan untuk pendirian kampus Politeknik Donggala di wilayah Pantai. Kampus itu akan menjadi wadah pencetak para ahli dibidang berkaitan erat dengan potensi daerah, disetiap angkatan akan ada lulusan sekira 9 ribu orang bisa berkontribusi pada pengembangan sektor unggulan daerah", kata Rahmad diblusukannya di Sirenja, Senin (30/9/2024).


Lebih lanjut Rahmad Arsyad menguraikan, dari APBD Donggala sekitar 1,2 Triliun, dengan PAD mencapai Rp. 100 Milyar jika dialokasikan ke pendidikan sekitar 1,2% sudah dapat memberikan fasilitas yang cukup bagi 3% dari total penduduk Donggala di target awal disiapkan menjadi ahli pertanian.


Rahmad juga menegaskan, para lulusan dapat bekerja sebagai fasilitator dan pengembang dalam industri yang juga akan didirikan di Kawasan industri Donggala.


"Saya optimis, jika diberi amanah menjadi Bupati itu semua bisa saya wujudkan, karena tahu masalahnya, saya tahu caranya dan saya pernah lakukan itu", ujar Rahmad Arsyad yang juga seorang Dosen dari kampus ternama Universitas Bina Nusantara (BINUS) Jakarta.


Wacana pendirian kampus dan Kawasan Industri Donggala (KIDA) merupakan gagasan pasangan nomor urut 1 di Pilbup Donggala tahun 2024 ini, yang berangkat dari keprihatinan Rahmad-Rasyid akan kondisi pendidikan di Donggala.


Dimana berdasarkan dari data statistik, mayoritas masyarakat Donggala hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).


"Insya Allah jangan lagi ada anak-anak kita yang putus sekolah, jangan lagi ada orang-orang tua di Donggala yang tidak punya biaya untuk menyekolahkan anaknya, kita bangun akhlak, budi pekerti dan kecerdasannya, kita siapkan lapangan kerjanya dan perbaiki ekonomi orang tuanya lewat KIDA", pungkas Rahmad.(Abu Bakar/**).

Lebih baru Lebih lama