![]() |
Tim media bersama korban (doc.) |
Dikutip sebuah peribahasa lempar batu sembunyi tangan artinya orang yang melakukan kesalahan tetapi pura-pura tidak mengetahuinya.
Peribahasa ini juga bisa digunakan untuk menggambarkan orang yang tidak bertanggung jawab dan menuduh orang lain atas kesalahannya.
Salah satu Media Online Menayangkan berita terkait peristiwa yang terjadi di Jalan Pengayoman Kecamatan Panakukkang kota makassar dihari Minggu (15/9/24) yang diduga menuding Juru Parkir Alaska nekat Parangi warga yang tinggal di belakang pertamina pengayoman. Senin, (16/09/2024).
Diduga isi berita tersebut belum jelas fakta yang terjadi dilapangan, seharusnya oknum wartawan yang menayangkan informasi tersebut melakukan konfirmasi pada warga yang ada di lokasi kejadian, agar informasi atau berita yang ditayangkan jelas faktanya.
Sebagaimana yang dilakukan oleh tim awak media online telah melakukan konfirmasi investigasi dibeberapa warga yang ada dilokasi kejadian perkara, sehingga menemukan informasi yang jelas faktanya
Selain itu isi narasi berita yang di tayangkan oleh oknum media online seolah terkesan menjustice Jukir melukai warga.
Selanjutnya luka yang di alami oleh salah satu warga belum ada kejelasan apakah luka tersebut akibat tebasan parang atau akibat yang lain”, jelasnya.
Selain itu salah satu Jukir yang di rawat di Rumah sakit Grestelina dari hasil informasi warga yang kebetulan ada dilokasi, dan namanya enggang di publikasikan korban Atas nama Immang diduga di akibatkan pengeroyokan.
Adapun imbauan dari pihak keluarga Atas nama, Dg Talle,mengatakan, “peristiwa ini kita percayakan kepada pihak yang berwajib, sambil menunggu hasil pemeriksaan penyedik kepolisian, kami keluarga yakin kebenaran pasti terungkap”, jelasnya.
![]() |
Salah satu korban terkapar (*) |
Pihak keluarga korban kecewa dengan perkataan Kanit Reskrim Polsek Panakukkang karena diduga RK, dan Rd, di jadikan terduga pelaku penyerangan.
Terkait peristiwa tersebut, satu orang terkapar dan satu tangannya nyaris putus, dan sedang diamankan oleh pihak jatanras Polrestebes Makassar.
"Dua orang banding satu, ada putus tangannya ada tekapar luka bagian kepalanya kejadiannya sekitar jam tujuh malam," kata seorang yang sempat ditemui.
Kanit reskrim Polsek Panakukan, Iptu Sangkala, bahwa itu murni masalah pribadi persoalan lama. Minggu (15/09/2024) sekitar jam 21.30 Wita.
"Itu berawal dari masalah lain bukan masalah perebutan lahan parkiran karena salah satu kubuh bukan tukang parkir,dan saat ini sudah ada pihak yang kita amankan namun masih tahap penyelidikan apakah punya peran atau tidak,"jelas Iptu Sangkala. (Tim media)