Dampak Kemarau Panjang Semakin Meluas Kini Warga Mulai Kesulitan Air Bersih, BPBD Salurkan Air Bersih Ke Desa Patimban


warga Dusun Trungtum antri air bersih dari BPBD


Sambar.id SUBANG, JABAR -Kemarau panjang yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Subang telah menyebabkan kekeringan yang cukup menyulitkan masyarakat, terutama dalam mengakses air bersih untuk mendukung kebutuhan dan aktivitas sehari-hari.


Salah satunya adalah Dusun Trungtum Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara yang saat ini  sangat merasakan dampaknya  di mana akses masyarakat terhadap air bersih saat ini sangat terbatas akibat sumber air tanah yang mulai mengering.

Mengingat kebutuhan air bersih adalah salah satu kebutuhan utama masyarakat untuk minum, cuci, masak, serta mandi maka bantuan air bersih yang disalurkan pun tidak akan cukup jika hanya diberikan satu kali bantuan ini.


Berdasarkan laporan dari pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Patimban, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang pada Sabtu (31/08) malam
menyalurkan 5000 liter air bersih kepada warga Trungtum terdampak sebagai respons terhadap kondisi darurat air bersih.

Bantuan air bersih yang disalurkan oleh BPBD ini  merupakan komitmen kami untuk terus berkontribusi membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan akibat perubahan iklim dan cuaca," tutur Kepala Pelaksana (KALAK) Udin Jaenudin melalui petugas BPBD Kabupaten Subang Teguh, Sabtu (31/08/2024) malam.

"Semoga air bersih ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat membantu masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari sampai musim kemarau ini usai," ucapnya.


Sementara itu PJ Kepala.Desa Patimban Dadan Supartika, S.E mengucapkan terimakasih sekali atas responsif dari pihak BPBD dengan gerak cepat membantu menyalurkan air bersih ke warga Desa Patimban.


"Bantuan air bersih ini guna memenuhi kebutuhan warga Patimban khususnya Dusun Trungtum akibat banyaknya sumber mata air yang menyusut dan sudah mengering," kata Dadan Supartika.

Selain itu menurut Dadan  Kekeringan ini tidak hanya mempengaruhi kebutuhan air bersih untuk konsumsi sehari-hari, tetapi juga berdampak pada aktivitas pertanian.


"Sawah-sawah  diwilayah Patimbanpun sudah mulai mengalami kekeringan dan banyak tanaman padi sudah mulai  mati, akibat kurangnya pasokan air dari hulu," terangnya.


Lebih lanjut Dadan menjelaskan akibat kurangnyan pasokan air  ribuan  hektar tanaman padi berusia muda di wilayah Kecamatan Pusakanagara terancam gagal panen, akibat kekeringan dan minimnya pasokan air dari saluran Tarum Timur.

"Kami berharap kepada para pihak pemangku kebijakan untuk segera  merampungkan pekerjaan sodetan dari Tarum Timur yang telah diprogramkan oleh pemerintah pusat, jangan sampai mangkrak, karena sodetan itulah satu satunya harapan petani bisa membantu pasokan air lebih lancar masuk ke pesawaan," harapnya. (*)
Lebih baru Lebih lama