Respon Isu Perkelahian Antar Pelajar di Jenneponto

SAMBAR.ID, JENNEPONTO, SULSEL - Merespon isu-isu yang berkembang tentang perkelahian yang terjadi antar siswa, maka perlu kami sampaikan bahwa memang  perkelahian terjadi pada hari Selasa, 16 Juli 2024 sesudah pulang sekolah dan kejadianya diluar sekolah tepatnya di lingkungan Bungung Lompoa Keluaraha Tolo yang jaraknya lebih kurang 1 km dari sekolah. 

 

Kemudian pada pagi hari, tepatnya hari Rabu, tanggal 17 Juli 2024, pukul 07.00 pagi,oknum siswa bersama ibunya melaporkan  ke kepala sekolah bahwa anaknya dikeroyok akibat perkelahian, setelah menerima laporan tersebut Kepala Sekolah dan wakasek Kesiswaan menyarankan anaknya diperiksa dulu ke Puskesmas Tolo karena mengeluh sakit. 


Selanjutnya, Kepala Sekolah menindkalnjuti laporan tersebut walaupun kejadiaanya di luar sekolah dan menyampaikan pada Guru BK untuk memberikan surat panggilan pada para pihak yang terlibat yang terdiri dari 3 orang pelaku untuk hadir pada hari Rabu ini juga di sekolah. 


Pihak sekolah mengirim tenaga keamanan (Satpam) Sekolah untuk mengantar langsung surat tersebut pada orang tua pelaku, sekitar pukul 10.00 orang tua pelaku hadir di ruangan kepala sekolah yang terdiri 2 orang Ibu dan 1 orang Bapak,


Selanjutnya, pihak sekolah menjemput keluarga Korban di Puskesmas Tolo dan datang bapaknya  si korban dan pamannya.


Pada proses mediasi tersebut, Pihak sekolah terdiri dari Kepala Sekolah, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Humas, dan Guru BK. Walaupun  proses agak alot tapi keluarga para pihak yang terlibat sepakat untuk tidak saling balas dan membantu proses pengobatan korban.

      

 Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel melalui   Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jeneponto –Takalar ( Dra. Hj. Andi Ernawati, M.Pd.) setelah dikonfirmasi via WA mengatakan bahwa , kejadian ini sangat disesalkan terjadi dikalangan pelajar, yang masih senantiasa diberikan ilmu pengetahuan dan juga  terpelajar, tp disisi lain bahwa usia mereka juga masih labil dan mungkin blm bisa mengendalikan emosi.


Di setiap kesempatan, kami selalu menyampaikan dan mengingatkan Kepsek dan jajarannya internal sekolah untuk selalu siaga dengan melibatkan pihak yg berwenang untuk senantiasa berkoordinasi dan memberikan edukasi kpd siswa terkait menjaga stabilitas keamanan pelajar dan sekolah Juga memperketat pengawasan dgn melibatkan stakeholder seperti Wali Kelas masing2, Guru BK, Wakasek Kesiswaan, satpam sekolah, aparat keamanan setempat dan masyarakat sekitar. Walaupun kejadianx di luar lingkungan sekolah tp tetap membawa atribut sekolah.

      

Bahkan untuk mengatasi masalah ini Bapak Pj. Bupati Jeneponto, Bapak Kapolres, berkunjung ke SMAN 6 Jeneponto untuk memberikan pengarahan untuk penyelesaian masalah ini. 


Pj Bupati memerintahkan Kepada Camat Kelara dan Lurah Tolo Untuk berkunjung kerumah  korban untuk memberikan semangat agar siswa yang menjadi korban cepat kembali sekolah seperti biasanya, dan Pj bupati juga mengaharapkan agar Camat dan lurah tolo agar sering mengontrol ditempat kejadian agar tidak terjadi kasus berulang. 


Pj Bupati  Jeneponto Mengharapkan Pemerintah betul-betul hadir ditengah tengah persoalan masyarakat.Untuk  pihak polres Jeneponto,  Pihak polsek dan pihak sekolah telah mengambil langkah untuk menyelesaikan persoalan ini agar tidak berkembang. 


Kapolsek Kelara telah memberikan arahan kepada semua siswa agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan hal-hal yang dapat mencoreng nama baik sekolah.

 

Pewarta : iskandar lewa

Lebih baru Lebih lama