SAMBAR.ID//
Pangandaran - Program makan siang geratis buat anak sekolah dasar yang bergizi sekalipun, tidak lebih bijak apabila dana sebesar RP 71 triliun itu, di gunakan untuk membuka berbagi usaha mikro, yang bisa menguntungkan pemerintah tidak dalam finansial.tetapi juga membuka lapangan pekerjaan yang bisa memberi kesempatan pada angkatan kerja maupun masyarakat yang menganggur, dan bisa menekan kemiskinan sama menambah lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesi. Minggu (21/07/2024).
mencegah kebawah.apa lagi sejak awal tahun 2024 gelombang PHK melonjak (PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA) Hampir 40% di seluruh Indonesia.terus berlanjut sampai hari ini . akibat kesulitan ekonomi dan akan berdampak, marak nya kriminal yang terjadi pada saat ini,"terang David emman.
Kecuali, program makan siang geratis buat anak sekolah Dasar yang bergizi sekalipun, tidak lebih mendidik warga masyarakat untuk lebih percaya diri, karena tidak di perlukan belas kasihan,Tanpa jelas pekerjaan, akan tetapi masih mendapatkan makan siang cuma cuma.
padahal untuk merealisasikan program makan siang geratis,itu tidak mudah, mulai dari perencanaan persiapan makanan siap saji.untuk kemudian mendistribusikan kepada mereka yang di anggap berhak, sedangkan jumlahnya orang miskin di semua kota besar dan desa' di seluruh Indonesia hampir 70% ekonomi masyarakat tidak mampu. Lalu mampukah program makan siang geratis, itu di lakukan di semua kota besar sampai kepelosok desa oleh pemerintah.
karena masyarakat yang tidak mampu setiap tahun semakin banyak karena minimnya lapangan kerja. dan PHK semakin banyak di setiap perusahaan besar yang ada di NKRI dan begitu juga tindak kejahatan bersumber dari kerentanan ekonomi yang terus mendesak berbagai kebutuhan, yang tidak bisa di tunda, mulai dari pembayaran rumah, kontrakan hingga ongkos transportasi yang sangat besar, belum lagi ke butuhkan makan sehari hari,nyaris tidak sebanding kebutuhan konsumsi sehari-hari,ujar David emman
Selain itu, program makan siang geratis yang di jamin bergizi, itupun sangat rentan menimbulkan kerusuhan akibat distribusi yang tidak cukup atau dalam pelaksanaan nya yang tidak merata, atau tidak mungkin semua kota besar sampai ke pelosok desa memberikan makanan geratis untuk anak sekolah.
Di jakarta saja misalnya dengan penduduk sekitar lebih dari 11 juta Jiwa, bila saja 5% diantaranya adalah mereka yang wajib mendapatkan bantuan makanan geratis yang bergizi. maka jumlahnya 55ribu orang kalau masih mau di seleksi lagi, bisa di anggap 51% di antaranya yang layak mendapatkan jata makan geratis bergizi.
Seperti nya dengan begitu harapan dan cita-cita masa depan yang lebih baik untuk membiayai pendidikan anak anak,menata kehidupan keluarga dengan perencanaan dan kalkulasi yang lebih baik agar dapat di wujudkan,meski tetap dalam kategori masyarakat kurang mampu (MISKIN) juga di banding warga masyarakat yang mampu.
Karena yang lebih penting adalah tujuan dari pemerintah agar tidak membuat ketergantungan warga masyarakat yang sesungguhnya dapat memaksimalkan potensi dirinya untuk mandiri, memiliki inisiatif,kreatif inovatif sehingga dapat menjadi bagian dari ketahanan bangsa dan negara Indonesia dalam segenap segi kehidupan masyarakat Indonesia,"Ungkap David emman.
( Toni // David emman )
Sumber : Rilis