Konsekuensi Pertemuan di Persimpangan Jalan Antara Keinginan dan Kebutuhan

Caption : Mangge Muhlis Muhtar (Pemetik Kopi M3)/F-IST.


Sambar.Id, Opini Palu - Ada banyak hal yang terjadi didunia ini, termasuk siklus kehidupan yang berotasi sesuai hukum kerjanya sebagai konsekuensi logis segala yang menumpang hidup harus menerima aturan main sang pemberi kehidupan. 


Ruang dan waktu hanyalah sebatas saksi proses interaksi berbagai model mahluk yang di ciptakan sebagai penghuni bumi, saling kenalpun berjalan ibarat kehendak energi luar batin yang menghantarkan para mahluk untuk saling kenal antara satu dan lainnya. 


Ayat tak pernah mendustai Pemiliknya apa yang sudah dia tetapkan akan selalu menjadi sajian kehidupan mahluk yg harus dijalani nikmati dan disyukuri.


"Keinginan para mahluk terkadang melebihi kebutuhannya sehingga menjamah hal yang bersifat absurd sekalipun, berfikir logis sangat mempengaruhi eksistensi kehidupan dari tiap episode yang dilakoni".


Katakanlah seorang penikmat kopi dialah yang mengetahui kebutuhan rasanya, bahwa apapun jenis kopinya jika diracik sesuai keinginannya akan menghasilkan kopi yang sesuai selera keinginannya untuk memenuhi kebutuhannya.


Berbeda halnya dengan pemetik kopi dia tak peduli tentang hasil petikannya yang terpenting adalah keinginannya memetik kopi memenuhi kebutuhannya tercapai. 


"Sang penikmat terbuai rasa pengalaman tentang nikmatnya suatu kegemarannya, sedangkan sang pemetik terlena dengan hasil panen yang bersifat fluktuatif bisa jadi berhasil dan bisa jadi gagal panen".


Kembali ke persoalan semula reaksi perkenalan antara mahluk seharusnya tidak terhenti dipersimpangan jalan, boleh dikata selesai begitu saja tanpa effort untuk lebih saling memahami karakter antar sesama.


Hal ini akan dipengaruhi oleh daya tarik rasa yang melahirkan berbagai konsekuensi, ada yang berakhir dengan sebatan kenalan, ada yang berakhir tragis sebab kontra ide hingga membuahkan pertikaian, dan ada pula berakhir membuahkan kisah asmara.


Tinggal peran masing masing mahluk itu memerankan pribadinya meu seperti apa saat dihadapkan dengan pribadi lain yang baru dikenal. Tidak semua orang bertemu sebab keinginannya tapi semua orang dipertemukan sesuai kebutuhannya. 


Oleh : "Pemetik Kopi" M3 (Mangge Muhlis Muhtar).

Lebih baru Lebih lama