Sambar.id, JAKARTA - Selasa 2 Juli 2024, Ketua Umum Antartika Sahabat Prabowo Gibran 08 (ASPRAGI 08), Ramses Sitorus, menyatakan desakan kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) untuk segera menangkap pelaku peretasan terhadap Pusat Data Nasional (PDN). Ramses menegaskan bahwa tindakan peretasan ini tidak hanya merugikan instansi pemerintah tetapi juga melanggar Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, khususnya Pasal 32.
Dalam keterangannya, Ramses Sitorus mengatakan, "Kami mendesak Kapolri untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap peretas yang telah membobol Pusat Data Nasional. Perbuatan ini tidak hanya merusak integritas sistem elektronik tetapi juga mencuri data penting yang seharusnya dilindungi dengan ketat. Pelaku harus dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku, khususnya UU ITE Pasal 32 yang mengatur tentang transmisi dan manipulasi ilegal data elektronik."
Ramses menambahkan bahwa aksi peretasan ini merupakan ancaman serius terhadap keamanan data nasional dan harus ditangani dengan prioritas tinggi. "Peretas yang melakukan tindakan ini harus segera ditangkap dan diadili. Kita tidak bisa membiarkan perbuatan melawan hukum seperti ini mengancam keamanan data dan informasi negara," ujarnya.
Pasal 32 UU ITE menetapkan bahwa setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan transmisi, merusak, memindahkan, atau menyembunyikan informasi elektronik orang lain atau milik publik akan dikenakan sanksi pidana berat. Pelanggar dapat dikenai hukuman penjara hingga delapan tahun dan denda mencapai dua miliar rupiah.
Tindakan tegas dari pihak kepolisian diharapkan dapat menjadi langkah pencegahan efektif terhadap kejahatan siber di masa mendatang. Ramses Sitorus juga mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan sistem informasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
(David Eman)