SAMBAR.ID, BENGKULU REJANG- Sebanyak 50 pemuda dari 13 desa dan 3 kelurahan di wilayah Selupu Rejang mengikuti pembinaan mental dan spiritual (Bintal). Bintal yang digelar di aula Kantor Camat Selupu Rejang, pukul 09.00 WIB, Rabu, (12/6).
Bintal yang diselenggarakan Bagian Kesra Setda itu dibuka Bupati Rejang Lebong, Drs.H. Syamsul Effendi, MM. Serta menampilkan 4 narasumber. Yakni, Ketua TP PKK, Ny.Hj. Hartini Syamsul Effendi, S.Sos, MSi, Arliya Noviana Adam, SH dari Kejari, Kasat Binmas Polres, AKP. J. Azhari dan Drs.HA. Hafizuddin, MHI dari Kemenag. Serta Kabag Kesra, Herwin Wijaya Kesuma, MPdI sebagai moderator. Plus, beberapa camat di wilayah Lembak.
‘’Pembinaan mental ini dilaksanakan di 7 kecamatan di wilayah atas ini. Mulai dari Selupu Rejang, Binduriang, Sindang Beliti Ilir, Sindang Dataran, Sindang Beliti Ulu, PUT dan Kota Padang. Dan pembukaannya dipusatkan di Selupu Rejang hari ini,’’ ungkap Bupati.Dikatakan, Bintal ini sangat bermanfaat bagi pemuda. Untuk itu, para peserta harus mengikuti dan menyimak seluruh materi yang disampaikan narasumber dengan baik.
‘’Materi yang disampaikan ini para narasumber itu bisa menjadi bekal. Karena materinya berupa pemahaman tentang kekerasan dalam rumah tangga, pembinaan keluarga sejahtera, serta pembinaan keagamaan,’’ ujar bupati.
Diharapkan melalui Bintal ini, para pemuda dapat menjadi pemuda yang tangguh dan trangginas. Sehingga, tidak mudah terpengaruh dampak negatif globalisasi komunikasi.Sebelumnya, Camat Selupu Rejang, Mailinda, SE menjelaskan, bahwa para peserta Bintal ini sebanyak 50 orang. Para peserta berasal dari karang taruna desa, Risma dan organisasi lain di 13 desa dan 3 kelurahan.
‘’Kami mengucapkan terimakasih kepada Pak Bupati Yang telah mensuport seluruh kegiatan di Selupu Rejang. Termasuk pelaksanaan Bintal hari ini,’’ tutur Mailinda.
Disesi pertama, Ketua TP PKK, Hj. Hartini Syamsul Effendi, S.Sos, MSi, membahas pola pembentukan keluarga sehat dan sejahtera.
‘’TP PKK melalui Pokja I TP PKK desa dan kelurahan telah berupaya merealisasikan program keluarga sejahtera dan ketahanan keluarga. Khususnya dalam menciptakan generasi berakhlaq. Serta pemenuhan hak anak dan perempuan,’’ ujarnya.Rumah lanjut Hartini, merupakan sekolah pertama bagi anak-anak. Orang tua sebagai gurunya. Sehingga, para orang tua harus memberikan contoh yang baik. Dan bukan memberi contoh kekerasan kepada anak.
‘’Pola asuh yang baik dalam keluarga akan membentengi anak-anak untuk tidak melakukan perbuatan tercela. Seperti terlibat dalam bahaya narkoba dan perbuatan melawan hukum lainnya,’’ katanya.
Sedangkan Arliya Noviana Adam dari Kejari mengupas tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan. Termasuk kekerasan dalam rumah tangga.‘’Ada 4 bentuk kekerasan dalam rumah tangga. Diantaranya, kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual dan penelantaran rumah tangga,’’ ungkap Arliya Noviana Adam.
Sedangkan Kasat Binmas Polres, AKP. J. Azhari menguraikan bahaya narkoba dan tindak kenakalan remaja. Hafizuddin dari Kemenag mengajak para pemuda untuk meningkatkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.
‘’Nabi Muhammad menyampaikan ada 4 kejadian yang akan terjadi dimasa depan. Yakni, Islam akan tinggal nama, Al Qur’am tinggal tulisan, masjid akan kosong dan para ulama sibuk mengurus urusan pribadi. Lalu, bagaimana kita menjaga agar pesan nabi tidak terjadi,’’ jelas Hafizuddin. (Adv)
Penulis: Sj