Sambar.Id, Opini, Balut- Sejak awal saya sepakat dengan Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Jangan memaksakan perspektif Islam bahwa "Salam adalah doa, dan doa itu ibadah" pada agama lain, padahal agama lain tidak memandang salam adalah ibadah.
Kristen Protestan dan Katolik tidak pernah memasukkan Salam/Shaloom itu bagian dari Liturgi. Jadi bukan ibadah.
"Kalau agamanya sendiri tidak bilang itu ibadah, ada hak apa Umat Islam memandangnya ibadah, lalu memaksakan pandangan jika bilang Shalom berarti mencampuradukkan ibadah"?
Ini sama seperti menghadiri perayaan Natal. Prosesi liturgi Natal tidak boleh diikuti, karena itu liturgi atau ibadah bagi agama Kristen. Menghadiri ramah tamahnya, boleh karena bukan liturgi. Dua hal terlihat mirip, tapi berbeda.
"Orang Hindu juga tidak pernah memandang kata-kata "Om Swastiastu" itu ibadah. Itu maknanya "Semoga selamat atas rahmat Tuhan." Ya... Sama seperti salam Islam, tapi dalam bahasa Sanskerta, "ujar Ketua Tanfidziyah PCNU Banggai Laut, K.H Hendra Umar S.Ag, Rabu, (12/06/2024).
"Salam kebajikan" berasal dari agama Konghucu juga bukan dipandang ibadah oleh agama mereka.
Yang paling dipermasalahkan adalah kata-kata "Namo Budhaya", maknanya terpujilah "Sang Budha." Saya punya perspektif lain dalam masalah ini.
Budha itu menurut sebagian ulama adalah salah satu Nabi di antara Nabi dan Rasul yang ajarannya telah mengalami penyimpangan sebagaimana nasib ajaran Nabi dan Rasul terdahulu.
"Seperti kita Ketahui Nabi dan Rasul itu sangat banyak. Rasulullah saw. menyampaikan ada 124 ribu Nabi dan 312 Rasul. Hanya 24 yang disebutkan dalam al-Quran," bebernya lagi.
Para ulama yang meyakini Sang Budha itu Nabi di antaranya, seperti Taqiyuddin Ibnu Taimiyyah, Al-Qasimi dalam Tafsir Mahasin at-Ta'wil ketika menafsirkan Q.S. at-Tin ayat 1 (Juz VII, h. 6199-6200).
Kemudian Syaikh Ahmad Soorkati (pendiri Al-Irsyad) dan Prof. Dr. M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah, Vol. 15, h. 431-432).
Untuk terakhir ini mungkin banyak yang tidak setuju. Tapi jika anda belajar agama Budha, akan anda temukan banyak ajarannya yang sesuai dengan ajaran IsIam, terutama etika Buddhisme dan pengekangan hawa nafsu.
Jika Budha adalah seorang Nabi, maka tentulah sangat wajar jika memuji Budha. "Salam Lintas Agama dan Toleransi". (**)
Penulis : Ketua Tanfidziyah PCNU Banggai Laut, H. Hendra Umar S.Ag