Pemkab Donggala dan Yayasan IPAS Indonesia Teken Mou, Ini Harapan PJ Bupati

Caption : PJ Bupati Donggala Rifani Pakamundi dan Direktur Yayasan IPAS Indonesia Teken Mou Kontrak perjanjian kerjasama/F-Abubakar Sambar Id.

Sambar.Id, Donggala, Sulteng - Pemerintah Kabupaten Donggala dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yayasan Perubahan Akses Menuju Indonesia Sehat (IPAS) bersepakat untuk menandatangani perjanjian kerjasama Memori Of Understanding (MOU) yakni bertajuk projects "cerah".


Demikian dikatakan perwakilan Humas Yayasan IPAS Indonesia, kepada sejumlah awak media usai penandatanganan Perjanjian kerjasama (MOU) diruang kerja Bupati Donggala, Rabu, (20/6/2024) siang.


MOU tersebut bertujuan jelasnya, untuk bertujuan bagaimana mengantisipasi dampak perubahan yang diakibatkan oleh anomali iklim dan udara khususnya di wilayah Kabupaten Donggala.


Pada kesempatan itu dihadiri langsung PJ Bupati Donggala, Moh. Rifani Pakamundi didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Dr. H Rustam Effendi, dan Direktur Yayasan IPAS, dr. Marcial Sumokil M.PH,.


"IPAS memiliki visi misi atau fokus ke keadilan reproduksi, dengan situasi adannya krisis iklim ini, kami ingin memperjuangkan keadilan iklim, gender dan reproduksi. latar belakangnya adalah melihat dampak perubahan iklim yang cukup signifikan, dimana dampaknya menimbulkan bencana alam," kata dr. Marcial.


Hal tersebut lanjutnya, nampak terlihat di Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) khususnya Kabupaten Donggala, dimana bertautan dengan bencana tektonik. Pada kasus bencana ini, ternyata berdampak kepada kesehatan reproduksi perempuan dan gangguan pernapasan.


"IPAS Indonesia sendiri adalah bagian dari PAS Global, dimana ada beberapa negara tergabung di Yayasan IPAS, Bangladesh, Mozambik dan Indonesia melakukan riset iklim, menunjukkan bahwa kelompok yang rentan di situasi krisis itu," terangnya.


Kelompok yang dimaksud diantaranya adalah anak anak, perempuan dan khususnya lanjut usia (Lansia)anak anak, remaja putri dan tentunya penyandang disabilitas, dimana rentan memiliki kondisi terserang penyakit, khususnya dilingkungan gunung, pantai serta sungai.


"IPAS dalam hal ini bekerjasama dengan Universitas Indonesia melakukan riset didaerah tersebut melihat dampak yang signifikan terhadap kondisi ekonomi, dimana para petani tidak bisa menanam/memanen hasilnya, dengan cuaca ekstrim yang terjadi saat ini," cetusnya diruang kerja Bupati.


Sementara itu dikesempatan yang sama, Pj Bupati Donggala Moh. Rifani Pakamundi juga dikonfirmasi awak media ini membenarkan bahwa pihaknya telah menandatangani kontrak perjanjian kerjasama dengan Yayasan IPAS Indonesia.


"Benar, Pemkab Donggala dengan Yayasan IPAS Indonesia ini telah menandatangani kontrak perjanjian kerjasama tentang dampak perubahan iklim dengan projects "cerah" di wilayah donggala. Intinya pada prinsipnya, kami sangat mendukung penuh program ini," ungkap Pj Bupati.


Diakhir kesempatan, pihaknya berharap MOU kedua pihak tersebut bisa mendukung atau mensupport program terkait yang telah disepakati, memberikan data serta informasi, mempermudah investigasi akan dikerjasamakan, agar bisa berkolaborasi dan saling menguatkan satu sama lainnya.


"Garis besarnya, harapan kami bahwa progam ini yang sudah ditandatangani bersama, dapat berjalan sukses di Kabupaten Donggala, sebab projects "cerah" ini adalah program yang wajib dilaksanakan, seperti pengentasan kemiskinan, dampak perubahan iklim dan menjaga kesehatan reproduksi gender," tutup Pj Bupati.


Adapun hadir pada kesempatan itu para Kepala OPD terkait yakni, diantaranya Dinas Kesehatan (Dinkes ) Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Kabupaten Donggala.(Abu Bakar/Red).

Lebih baru Lebih lama