Miris Pembangunan Rehabilitasi Irigasi D.I Jatisawit Di Duga Buang-buang Anggaran Tak Pedulikan Kualitas

Sambar.id, Cirebon - Pembangunan merupakan suatu proses yang telah di rencanakan secara sistematis dan perencanaan secara teknis melalui konsultan,agar mendapatkan kualitas yang lebih baik, namun karena kurangnya pengawasan Dinas terkait membuat proyek akhirnya hasilnya asal jadi.


Ini terjadi pada proyek pembangunan Rehabilitasi jaringan irigasi D.I Jatisawit .Desa cangkring kecamatan Plered, kabupaten Cirebon, Jawa Barat.


Pekerjaan yang menggunakan sumber dana angaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)+(DAK).Tahun 2024 sebesar. 4.940.000.000.00,dengan pelaksanaan pengerjaan selama 150 hari.Pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi tersebut di lakukan oleh *CV Dwi Tunggal Jaya dalam pembangunan proyek di duga asal jadi,serta tidak menghiraukan mutu dan kualitas pekerjaan tersebut.


"Sungguh ironis pekerjaan yang mengunakan angaran APBD+DAK oleh pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata ruang(DPUTR) Kabupaten Cirebon,Di duga di kerjakan asal-asalan  pasalnya secara teknis pekerjaan campuran PC hanya mengunakan secara manual tidak mengunakan mesin molen,"jelasnya.


Lebih lanjut dalam pekerjaan tersebut minim dan kurang pengawasan dari dinas terkait serta tidak di temukanya team pengawas pekerja (TPK).


 "Dalam pantauan kami awak media banyak menemukan kejanggalan di dalam pengerjaan proyek yang menelan angaran sangat fantastis ini salah satunya


Pemasangan Batu pondasi irigasi dengan tidak memperdulikan tempat area yang berlumpur serta tanah yang labil dimana nanti mutu kualitas serta ketahanan bangunan pondasi pastinya tidak ada kekuatan apalagi  miris melihat bahan campuran bahan perbandingan bangunan di duga mengurangi semen,"ungkap Hadi.


Berdasarkan hasil investigasi tim awak media di lapangan Kamis 13/06/2024 "ada beberapa temuan,di duga kurang nya pengawasan dari Dinas(PUTR) kabupaten Cirebon sebagai teknisi di lapangan yang mendesain perencanaan kualitas dan kuantitas pembangunan supaya lebih baik dan terjaga mutunya.


Ketua Forum wartawan Cirebon (FWC) Sekaligus Ahli K3 Hadi Jarot mengungkapkan,"  terkait pengerjaan proyek tersebut menurutnya "Sangat di sayangkan proyek dengan anggaran yang terbilang besar Di duga di kerjakan  asal-asalan,jangan sampai  baru berumur satu tahun sudah Ambrol,"ungkap Hadi.




 Apalagi pengerjaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi D.I Jatisawit di kerjakan dengan cara yang tidak profesional dan para pekerjanya juga terlihat tidak di lengkapi dengan alat pelindung diri (APD ) dimana APD itu sangatlah penting dalam melakukan pekerjaan kontruksi  yang sudah di atur dalam undang-undang terkait jasa kontruksi tentang pentingnya keselamatan ke amanan kerja (K3) kami "Forum wartawan Cirebon sebagai fungsi kontrol akan menindak lanjuti temuan ini,jika di temukan perbuatan korupsi kami akan melaporkan ke pihak aparat penegak hukum(APH)serta meminta Dinas PUTR untuk meng evaluasi pungkasnya".


(Is/ji)

Lebih baru Lebih lama