Sambar.id, PASURUAN - Di tengah kesulitan yang dialami warga RW 06, Kelurahan Kepel, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, akibat gangguan pelayanan air bersih oleh PDAM Kota Pasuruan, muncul kisah solidaritas yang menginspirasi. Huda, seorang pemuda Arbin (Arek Bintingan) di Bintingan, menunjukkan kepedulian dengan menyumbang air bersih kepada tetangganya yang mengalami krisis air bersih selama tiga bulan terakhir.(29/5/2024)
Warga setempat telah mengeluhkan matinya aliran air PDAM, yang membuat mereka harus membeli air isi ulang kemasan galon untuk kebutuhan sehari-hari, serta menggunakan air sumur bor yang kualitasnya kurang layak untuk mandi dan mencuci. Beban ekonomi warga pun meningkat, terutama karena tagihan air PDAM tetap berjalan meskipun air tidak mengalir.
Huda, yang juga ketua pemuda di wilayah Bintingan, mengambil inisiatif untuk membantu tetangganya dengan menyumbangkan air bersih dari sumur bor miliknya yang memiliki kualitas air lebih baik. "Saya melihat banyak keluarga di sekitar saya yang sangat kesulitan, terutama yang memiliki anak kecil dan lansia. Sebagai sesama warga, saya merasa harus berbuat sesuatu," ujar Huda.
Aksi Huda ini mendapat apresiasi dari warga sekitar. "Huda sangat membantu kami. Di saat sulit seperti ini, tindakan Huda sangat berarti bagi kami. Dia tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak nyata untuk membantu," ungkap Rosyid, salah seorang warga yang menerima bantuan air dari Huda.
Meskipun Huda dan warga lainnya telah melaporkan masalah ini kepada PDAM, hingga kini belum ada tindak lanjut yang memuaskan. "Saya sudah melaporkan masalah ini sebulan lalu, tapi kondisi air tetap mati," kata Huda.
Direktur PDAM Kota Pasuruan, Yoyok Widoyoko, sebelumnya telah berjanji akan menindaklanjuti laporan warga, namun hingga kini belum ada perbaikan yang dirasakan. Warga pun mulai kehilangan kesabaran dan mendesak Walikota Pasuruan, Gus Ipul, untuk segera mencopot Dirut PDAM yang dianggap tidak kompeten dalam menyelesaikan masalah ini.
Selain bantuan dari Huda, warga Bintingan melalui LSM AJIB juga berencana menggalakkan aksi protes di depan kantor PDAM dan Walikota jika masalah ini tidak segera diatasi. "Kami berharap ada langkah tegas dari Walikota untuk menyelesaikan masalah ini. Kami hanya ingin air bersih mengalir kembali ke rumah kami," tegas Badrus, Ketua Umum LSM AJIB.
Dengan adanya aksi solidaritas seperti yang dilakukan Huda, warga Bintingan berharap masalah air bersih ini dapat segera teratasi dan pelayanan PDAM Kota Pasuruan bisa kembali normal. Solidaritas dan gotong royong di tengah kesulitan menjadi bukti bahwa kebersamaan warga dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi berbagai masalah. (R15/Jinjo)