Ingin Bebas Dari Kejahatan Asusila Terhadap Dua Putrinya IBu Hadang Kapolresta Cilacap.



 Sambar.id Cilacap - Histeris Seorang Ibu dengan 2 orang anak gadisnya yang mengemis meronta memegang tangan Kapolresta Cilacap hanya untuk mengemis keadilan serta menginginkan bebas dari ancaman predator anak yang bisa terjadi setiap saat, peristiwa tersebut terjadi selasa 30 April 2024 dihalaman Polresta Cilacap.


Seperti menemukan jalan buntu, TR ibu yang ingin melindungi dua anak gadisnya yang berusia 5 tahun dan 7 tahun, 2 tahun lalu sudah laporannya mengenai pencabulan terhadap kedua anaknya di SP3 oleh Polresta Cilacap, 2 tahun lalu saat masih balita salah satu anak perempuanya TR mengalami mengalami pencabulan yang dilakukan oleh tetangganya sendiri yang telah disidangkan di kantor Balai Desanya disaksikan oleh anggota Polsek Kawunganten beserta perangkat Desa setempat dan pelaku mengakuinya namun kasusnya kabur begitu saja menjadikan TR melangkah hingga ke Polda Jateng bahkan ke PPA pusat Jakarta,


Jumat 26 April 2024 sore hari, Putri (nama samaran) mengalami Pencabulan kembali dari orang terdekatnya usai pulang kerja di ruang gudang rumahnya.


“Saat itu saya disuruh ibu mengambil kertas oleh Bunda, untuk membuat ketrampilan tangan Saya di tarik sama *** dipaksa dibuka celanaku dan di gituin di gudang yang ada sepedanya,” ucap korban yang cukup sulit dalam menceritakan.


Hal tersebut dibenarkan oleh Ibu kandung korban yang saat itu sedang berada di kamar mengerjakan tugas anaknya.


“Ya Betul Ka, saat itu Saya mengerjakan tugas sekolah anak di kamar, karena kertasnya kurang jadi suruh Anaku mengambil kertas kembali yang memang ada diruang tamu, Saya curiga ambil kertas saja kok lama, sehingga Saya keluar dari kamar dan menghampiri anaku si pelaku seperti menunjukan muka kesel disitulah kecurigaan Saya karena anak Saya  gak nangis,” ucap Ibu Korban


Menurut keterangan Dokter pemeriksa korban mengalami trauma benda benda tumpul dan luka bernanah diarea intimnya di arah jam 9, 6 ,dan jam 3.


“Benar kita kedatangan Seorang ibu dan 2 anaknya yang memeriksaan kedua anaknya dan telah kami lakukan pemeriksaan terdapat luka memar bekas trauma tumpul di lubang V*****, tedapat bercak nanah diarah jam 11 dan jam 1 dan sudah Saya berikan obat Saya menyarankan kepada Ibu korban untuk diperiksaan ke dr. SpOG, kita juga sarankan Ibu untuk melaporkan ke pihak berwajib karena kasihan sekali anaknya ini,” ucap dokter yang memeriksa saat dihubungi oleh  Nasionalnews.id DAN SAMBAR ID


Lebih lanjut, Media SAMBAR ID Dan MEDIA  Nasionalnews.id menggali informasi dengan menghubungi Kepala Desa setempat.


“Begini  mas ini kejadian kan sudah bertahun-tahun sejak 2019 yang dilaporkan awalnya tetangganya, terus ponakanya sudah dipanggil semuanya dulu  dan mereka dilakukan wajib lapor,  dan hal ini TR sendiri sudah lapor ke pusat turun PPA Kabupaten dan Provinsi danlangsung kerumahnya bahkan melaporkan suaminya, dan kemaren sekitar semingguan yang lalu melapor kembali dan Saya memang berikan surat namun seperti apa perkembangannya saya gak tahu karena itu sudah di Polres,” ungkap Kades


Kades sempat dipanggil Polres Cilacap satu hari setelah TR mendatangi Polresta Cilacap bahkan ketemu dengan Kapolresta.


“Saya sudah diundang ke Polresta Cilacap, bahkan Kadusnya juga ditelpon setelah TR mendatangi Polres bahkan Saya pulang sampai sore, kalau Saya monggo mau diperiksa, Saya malu sendiri TR kalau ngomong waduh memalukan sekali semua disalahkan,” kata kades


Kades membenarkan adanya peristiwa sidang yang dilakukan di Kantor Balaidesa setempat.


“Ya benar dilakukan sidang di Kantor balaidesa kami namun itu dulu sudah lama sebelum Saya jadi Kades, dan itu tidak ditangani di Desa karena sudah sampai ke Polres dan sejak Saya jadi Kades sudah tidak lagi melapor ke Desa atpi ke Polsek dan Polres jadi kalau tidak ada penanganan ya tidak benar itulah, ya benar itu Kapolres sedang keluar di kejar sama TR dan dipegangin tangannya sama TR,” terang Kades setempat. 8 Mei 2024


TR mangatakan pernah ditawari oleh Kadus sejumlah uang untuk berdamai, Saya tidak mau menerima damai berupa kudangan mereka yang mau menerima itu urusan mereka karena korban TY bukan Cuma anak Saya, pokoknya sampai mati Saya tidak terima kedua anak Saya diperlakukan seperti itu.


“Ya memang berkali-kali Saya melaporkan karena pelaku tidak juga diadili  menuntut keadilan semua pelakunya dipenjara saya miskin gak mampu bayar Polisi sedangkan mereka pelakunya banyak duit,” tutur TR


Masih kata TR, Polisinya dulu juga mengatakan apa lagi dilaporkan bu,, TY kan sudah mengakuinya sudah meminta maaf dan berjanji tidak mengulanginya lagi mau apalagi. TiruTR


“Mereka dulu mencongkel jendela rumah Saya disaat saya di bawa oleh PPA dan Polisi untuk diperiksa, ada perangkat Desa ada Polisi entah apa yang mereka cari karena kamar Saya acak-acakan sepulang dari RSUD Banyumas dikira saya gila,” ucap TR dengan kesalnya


"kepada Lembaga, Saya menaruh harapan besar untuk anak-anak membantu mendapatkan keadilan di negara ini," Keluh TR. 

( Sugeng R)

Lebih baru Lebih lama