Sambar.id, BANDUNG, JABAR - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal kampung Cicalengka Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung, Wulan Juariah (34) duduga jadi korban Perdagangan orang (TPPO) yang kini terlantar di Riyadh, Arab Saudi, dirinya meminta tolong agar bisa kembali ke Indonesia.
Awal mulaya Wulan didatangi oleh salah satu sponsor yang berinisial AM warga Kampung Lio, Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung ia menawarkan pekerjaan kepada Wulan menjadi PMI di Arab Saudi dengan proses cepat.
Dengan bujuk rayu sang sponsor akhirnya Wulan menerima tawaran dari AM, untuk bekerja di negeri Ziran melalui PT Anugerah dengan kontrak 2 tahun melalui coling visa. Dalam proses pemberangkatan Wulan dikenalkan oleh AM kepada Ibu AN salah satu staf PT Anugerah bersama Ibu Her, dan berangkat ke Arab pada bulan Juni 2023.
Menurut pengakuan Wulan, dirinya kabur dari Kantor Syarikah karena banyak intimidasi dan tidak di pekerjakan sesuai apa yang dijanjikan waktu di Indonesia oleh sponsor dan PT.
"Sebelum berangkat ke Arab Saudi sebelumnya saya telah mempertanyakan kepada sponsor AM, apakah visanya langsung dimajikan? Menurut AM mengiakan bahwa ini merupakan coling visa jadi visanya langsung dari majikan.
"Nanti di Kantor Arab Saudipun katanya ga bakalan lama paling 3 hari langsung dijemput oleh majikan, bukannya ke kantor Saudi malah ini masuk ke Kantor Syarikah disana bukanya dipekerjakan akan tetapi justru seperti masuk penjara, diintimidasi ga boleh pegang hp makanpun sangat kurang," ucap Wulan kepada Sambar.id lewat saluran selulernya, Sabtu (13/04/2024).
Wulan menambahkan, karena lama ga dipekerjakan dan tak kuat atas intimidasi oleh pihak syarikah akhirnya dirinya Memilih kabur dari Kantor syarikah.
"Saya lebih baik memilih kabur dari Kantor syarikah daripada selama satu tahun seperti masuk penjara tidak pernah di pekerjakan seperti apa yang dijanjikan oleh sponsor AM, kini saya terlantar di Riyadh pengen pulang ke Indonesia ga punya uang sedangkan menurut Kabar Ibu saya juga sedang sakit," tuturnya.
Kini pihak keluarga Wulan berharap kepada Pemerintah Indonesia khusunya Disnakertrans Kabupaten Bandung untuk membantu memulangkan Wulan ke Indonesia agar bisa berkumpul kembali bersama keluarga. (Asep)