SAMBAR.ID// PASURUAN, JATIM - Tradisi peraonan dalam rangka memperingati Lebaran Ketupat dilaksanakan kemarin tanggal 17 April 2024 di Pesisir Kota Pasuruan,selalu menjadi moment yang ditunggu-tunggu masyarakat setempat khususnya desa ngemplak.Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara ini selalu menyedot perhatian tidak hanya masyarakat setempat, tetapi juga wisatawan dari berbagai daerah. (18/4/2024)
Acara yang dimulai pukul 08.00 sampai 14.00 WIB ini dilaksanakan di Desa Ngemplak, Kecamatan Panggungrejo,Perahu berangkat dari arah selatan menuju ke Utara dan finis kembali ke pantai ngemplak. dan diikuti oleh ratusan warga setempat yang melestarikan tradisi peraonan sebagai warisan budaya.
suasana ramai dan riuh, namun keharuan terlihat begitu kuat di mata para peserta . Mereka merayakan lebaran sambil menyajikan tradisi yang diwarisi dari para leluhurnya. Dalam setiap seruan pemandu peraonan, memberikan doa kepada para leluhur agar acara mendapatkan keberkahan kepada anak cucunya.
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) yang berada di lokasi acara juga turut mendukung kegiatan tersebut. Mereka bersiaga penuh menempatkan ambulance di titik strategis mengingat adanya potensi terjadinya kecelakaan atau keadaan darurat di tengah kerumunan masyarakat yang memadati tempat pelaksanaan peraonan.
Salah satu anggota PMI yang terjun langsung dalam mensupport acara peraonan adalah mas Ari. Menurutnya, mensupport acara peraonan adalah bagian dari tugas pokok PMI. Bahkan dalam setiap event, PMI tidak pernah absen berpartisipasi.
"Sudah menjadi kewajiban kami sebagai petugas PMI untuk mendukung acara ini, mengingat potensi bahaya yang bisa terjadi kapan saja," ujar mas Ari.
Namun, menurutnya, yang terpenting dalam mensupport peraonan adalah rasa kepedulian terhadap masyarakat serta bentuk ikhlas untuk membantu mereka. Bukan hanya sekedar menjalankan tugas, tetapi juga membantu masyarakat merayakan tradisi peraonan tersebut dengan aman dan lancar."Saat melihat masyarakat setempat begitu mempertahankan tradisi peraonan, baik itu ibu-ibu, anak-anak, dan para laki-laki yang menjalankan perahu, terasa haru dan bangga bisa turut serta dalam mensupport acara ini," ujar mas Ari dengan penuh semangat.
Pada akhirnya, pengalaman mas Ari menjadi bukti bahwa esensi dari menjadi petugas PMI bukan hanya sekedar menjalankan tugas, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam membantu masyarakat dan turut serta memajukan keberlangsungan budaya dan tradisi setempat. Semoga dengan adanya dukungan dari petugas PMI, tradisi peraonan di Pesisir Kota Pasuruan dapat terus dilestarikan dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat pesisir pantai setempat.
(R.1.S/Jinjo)