Menuju Indonesia Baru Pendidikan hafidz Harus Merata di Pelosok Negeri

SAMBAR.ID// PASURUAN, JATIM - Kabupaten pasuruan memiliki banyak tokoh masyarakat yang mengabdikan hidupnya untuk kebaikan dan pertolongan bagi sesama. Salah satunya adalah seorang kyai yang dikenal dengan nama Gus Bowo, biasa dipanggil ayah Bowo.(14/4/2024)


Gus Bowo adalah sosok tokoh masyarakat yang sangat mastur (bersembunyi), namun beliau selalu ber istiqamah dalam menebar kebaikan dan pertolongan bagi sesama manusia yang membutuhkan. Gus Bowo terkenal di kalangan para habib lokal maupun internasional, dan selalu membangun kepercayaan dengan ucapannya yang bijaksana: "Saya merasa malu jika tidak mirip dengan sosok para waliyullah yang saya cintai." Tutur beliau dengan sayu”


Beliau tidak hanya mendirikan pesantren berbasis hafiz Quran dan sekolah PAUD, namun beliau juga tidak memungut biaya sepeserpun dari para santri dan murid. Pondok Hafidz nya dinamakan Ad-Dazuk Al-abror, dan untuk PAUD-nya dinamakan Kemuning. Lokasi yayasan ini tepatnya berada di Desa Tundosuroh, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan.

Gus Bowo membangun lembaga pendidikan ini dengan biaya pribadinya sendiri, dengan tujuan untuk pemerataan pendidikan di kalangan desa pelosok yang nilai pendidikannya dinilai rendah. Beliau terus berusaha menjadi sosok yang selalu istiqomah dalam berbuat baik. Beliau meliputi mendoakan arwah para leluhur, para wali, para habaib, para kyai sepuh. Dan juga membangun secara langsung bangunan demi bangunan tanpa adanya bantuan dari pemerintah, alhamdulillah sudah berdiri dua bangun, satu untuk kantor, satu gedung dua lantai untuk tempat Hafidz Quran, dan projects yang setengah jadi masih dalam pembangunan pondasi, lengkap sudah tiga bangunan kalau sudah jadi, untuk bangunan yang ketiga ditujukan untuk sekolahan paud'i plus area bermain buat anak-anak.


Impian cita-cita beliau "Gus Bowo" sangat mulia, yang tertuang dalam mendirikan sekolah mandiri, Independent seperti sekolahan yang bernama "Selamat Pagi Indonesia" di Malang. Namun sayang pendanaan menjadi kendala dalam mewujudkan impian tersebut. Pemda/Pemkot setempat memberikan bantuan tiap tahun, namun belum ada anggaran sedikitpun yang diberikan,karena dalam undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 45, sudah barang tentu diatur dalam dukungan support biaya bantuan negara. Seharusnya tidak sulit untuk mendapatkan dana dari pemerintah pusat Indonesia, karena pemerintah negara Indonesia telah menyediakan anggaran setiap tahunnya untuk yayasan mandiri maupun independent, agar pemerataan pendidikan dapat terwujud merata di seluruh pelosok negeri. Untuk perijinan, alhamdulillah telah mengantongi izin Menkumham.


Kisah inspiratif Kyai Gus Bowo menunjukkan betapa pentingnya pendidikan merata di penjuru pelosok Indonesia khususnya wilayah kabupaten Pasuruan . Setiap anak berhak mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas, terlepas dari latar belakang atau lokasi mereka. Gus Bowo memberikan contoh nyata tentang bagaimana mengejar impian dan memperjuangkan sesuatu yang benar-benar penting dan bermanfaat bagi masyarakat. Mari kita belajar dari beliau, dan terus mendoakan dan mendukung upaya beliau dalam mewujudkan impian mendirikan sekolah independen di Malang, agar segera terwujud dan mampu memberikan sarana pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak Indonesia di daerah pelosok negeri ini.


(RS/JINJO)

Lebih baru Lebih lama