Sambar. Id-Dihadiri PPWI dan Perwakilan Kedubes, Peletakan Bunga di Monumen Gagarin Berlangsung Hikmad
SAMBAR. ID-Jakarta - Ketua DPC PPWI Karawang, Dede Nurcahya, berkesempatan menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Monumen Yuri Alekseyevich Gagarin, Jumat, 12 April 2024. PPWI Karawang hadir dalam acara ini mewakili Pengurus PPWI Nasional yang diundang khusus oleh Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.
Selain Dede Nurcahya, hadir juga Sekretaris DPC PPWI Karawang, Neneng JK, dan beberapa anggotanya. Sementara dari pihak Kedutaan Besar Rusia hadir Kepala Delegasi Veronika Novoseltseva; The Charger d'Affaires of Russian Federation to Republic of Indonesia; Anak-anak dari sekolah Kedutaan Besar Rusia dan masyarakat Rusia yang ada di Jakarta. Terlihat juga hadir perwakilan Kedubes Belarus, Kedubes Kazakhstan, jurnalis dan perwakilan organisasi Gagarin Regiment.
Acara yang dipusatkan di Monumen Kosmonot Gagarin di Mataram City Park, Jakarta Selatan, ini dimulai pukul 09.50 wib. Upacara berlangsung syahdu, hikmad, dan lancar.
Dalam sambutannya, perwakilan Kedubes Rusia menyampaikan bahwa peletakan bunga pada Monumen Yuri Alekseyevich Gagarin dilaksanakan dalam rangka Perayaan Hari Kosmonotika. Sebagaimana diketahui PBB telah mencanangkan Hari Internasional Penerbangan Luar Angkasa yang jatuh pada tanggal 12 April.
Yuri Alekseyevich Gagarin atau lebih familiar disapa Yuri Gagarin merupakan Kosmonot manusia pertama Uni Soviet dan di dunia yang dikirim ke luar angkasa. "Gagarin memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan hubungan antar bangsa di awal 1960," jelas Madam Veronika Novoseltseva.
Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, tambahnya, bertemu Yuri Gagarin dalam kunjungan resminya ke Moskow pada Juni 1961. Kemudian, kosmonot lainnya Andriyan Nikolayev, Valery Bykovsky, dan Valentina Tereshkova, melakukan kunjungan ke Indonesia pada tahun 1963 yang diterima langsung Presiden Soekarno.
"Oleh karena itu, dengan merayakan dan melestarikan kenangan mereka, hal ini sangatlah penting bagi perkembangan hubungan Indonesia dan Rusia saat ini," pungkas Madam Veronika Novoseltseva.
As- (DJ/Red)