SAMBAR.ID// JAWA BARAT - Kegiatan Operasi Keselamatan Lodaya 2024 telah berlangsung selama 14 hari, dimulai dari tanggal 4 maret s/d 17 Maret 2024.
Menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Jules Abraham Abast, S.I.K., bahwa hasil dari sasaran operasi keselamatan lodaya 2024, untuk pengendara yang menggunakan alat komunikasi sebanyak 14.629 kasus, pengendara di bawah umur 19.055 kasus, pengendara yang berboncengan lebih dari 1 (satu) orang 13.456 kasus, pengendara yang tidak menggunakan helm atau safety belt 89.700 kasus, pengendara dalam pengaruh alkohol 563 kasus, pengendara melawan arus 38.705 kasus, pengendara yang melebihi batas kecepatan 1.151 kasus, over dimension dan overload 3.559 kasus, knalpot yang tidak memenuhi aturan 14.975, penggunaan strobo dan sirine 779 kasus dan kendaraan yang menggunakan nomor khusus 489 kasus.
"Berdasarkan data penindakan pelanggaran Lalu lintas untuk ETLE Statis berjumlah 106 kasus, ETLE Mobile 2.937 kasus dan teguran 223.228 dengan total 226.271 selama tahun 2024." ungkap Kombes Jules Abraham.
"Selanjutnya untuk laka lantas dengan total 111 kejadian, diantaranya 23 meninggal dunia, 29 korban luka berat, 142 korban luka ringan serta kerugian material mencapai Rp.205.650.000." katanya.
Sesuai dari Target Operasi yang ditetapkan selama Operasi “Keselamatan Lodaya-2024” Polda Jabar mendapat nilai keberhasilan diatas 100% sehingga tercipta meningkatnya Disiplin dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas, menurunnya angka Fatalitas korban laka lantas, menurunnya angka Pelanggaran Lalu Lintas, serta terwujudnya situasi Kamseltibcarlantas yang aman, nyaman dan selamat.
Dalam pelaksanaan Ops Keselamatan Lodaya 2024 hingga hari ke 12, Ditlantas Polda Jabar dan Jajaran telah melaksanakan 71.061 kegiatan preemtif berupa kegiatan sambang, edukasi dan penyebaran leaflet himbauan keselamatan, 23.358 kegiatan preventif berupa kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli, 278 penilangan menggunakan ETLE dan 16.670 peneguran pelanggaran lalu-lintas.
Selama masa Ops Keselamatan 2024 tidak terjadi laka lantas menonjol, angka kecelakaan menurun bila dibandingkan dengan Ops Keselamatan Tahun 2023. Ada kejadian viral di Cianjur dimana ada Truk yang dikejar petugas lalu lintas karena tidak mengindahkan arahan petugas. Hal tersebut dilakukan petugas untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan dan kecelakaan yang diakibatkan pengemudi yang ugal-ugalan.
Secara umum, dengan adanya Ops Keselamatan 2024 menciptakan situasi dan kondisi lalu lintas yang aman dan selamat. Kehadiran Polantas di lapangan dapat memberikan rasa aman dan memberikan pengayoman terhadap pengguna jalan.
Disisi lain target menurunkan angka kecelakaan tercapai serta pengguna jalan lebih patuh dalam berkendara di jalan.
Operasi keselamatan bertujuan untuk menciptakan Kamseltibcarlantas yang sasarannya adalah menurunkan angka pelanggaran, menurunkan angka kecelakaan dan meningkatkan kepatuhan para pengguna jalan.
Langkah yang dilakukan dengan kegiatan preemtif, preventif dan penegakan hukum.
Kaitannya dengan ketentraman warga tentunya kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh petugas Polantas di lapangan dapat meningkatkan situasi aman diantaranya penertiban knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis. Kegiatan penertiban tidak hanya dilakukan pada saat kendaraan sedang dijalan, tetapi juga telah dilakukan razia ke sekolah- sekolah dan penertiban penjual knalpot yang tidak sesuai aturan.
Larangan dan himbauan prioritas yang dikeluarkan pada saat Ops Keselamatan Lodaya 2024 berupa larangan menggunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis, angkutan umum dilarang beroperasi bila tidak dalam kondisi laik jalan, dilarang melawan arus lalu lintas, dilarang berboncengan lebih dari satu orang, dilarang menggunakan HP saat berkendara serta dilarang kebut-kebutan.
Dikeluarkan oleh Bid Humas Polda Jabar
(Red-Ahmad Rifai)