SAMBAR.ID// BANDUNG, JABAR - Bupati Bandung Dadang Supriatna kembali melaksanakan giat rutin Rembug Bedas ke-99 di Gedung Serbaguna Assalwa Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Kamis (21/3/2024).
Bupati Bandung menyerahkan bantuan
wakaf buku, cadangan beras pemerintah, bantuan stimulan rumah tidak layak huni, cultivator, kartu tani Sibedas, dan bantuan lainnya kepada para penerima manfaat.
Masyarakat yang hadir saat itu disuguhi tayangan video 13 program prioritas Bupati Bandung. Diantaranya membahas tentang insentif guru ngaji, pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan, kartu tani Sibedas dan program lainnya.
Pelaksanaan Rembug Bedas itu untuk menjalin silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakatnya. Selain itu untuk membangun partisipasi masyarakat sekaligus menampung aspirasi dalam rangka mencari solusi untuk mewujudkan Kabupaten Bandung Bedas.Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung merespon aspirasi sejumlah warga yang disampaikan dalam Rembug Bedas tersebut.
Bupati Bandung mengatakan bahwa selama 2 tahun 10 bulan menjabat, sudah 99 desa yang menjadi sasaran pelaksanaan Rembug Bedas di Kabupaten Bandung.
Ia mengatakan tujuan dari pemerintah itu adalah untuk mensejahterakan masyarakat.
"Berharap, di bulan Ramadan ini bisa mempererat tali silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat," katanya.
Dihadapan masyarakat, Bupati Bedas mengungkapkan bahwa 72.000 kader PKK di Kabupaten Bandung diberi BPJS Ketenagakerjaan. Namun yang diberikan insentif baru 20 kader PKK per desa dan akan dilakukan secara bertahap.
Ia pun menanggapi aspirasi warga terkait dengan program insentif guru ngaji.
"Program insentif guru ngaji, selama saya jadi Bupati Bandung akan dilanjutkan program itu," katanya.Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, berjanji selama dirinya jadi Bupati Bandung, bahwa 13 program prioritas itu akan terus dilanjutkan. Di antara program insentif guru ngaji dengan menganggarkan Rp 109 miliar per tahun.
Selain itu program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan dengan anggaran Rp 70 miliar.
Ia pun telah menaikkan insentif untuk Ketua RT dan RW sebesar 100 persen. Diantaranya, insentif Ketua RT yang semula Rp 125.000 naik jadi Rp 250.000.
"Saya berjanji selama saya jadi Bupati akan melanjutkan program-program pro rakyat tersebut yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh para penerima manfaat," tutur Kang DS.
Dikatakannya, para Ketua RT, RW, Perangkat Desa dan LPMD, akan tetap mendapatkan insentif selama kepemimpinannya.
Kang DS menyampaikan manfaat BPJS Ketenagakerjaan bagi para peserta, kalau meninggal dunia ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 42 juta.
"Kalau sudah tiga tahun berturut turut, selain mendapatkan santunan Rp 42 juta, ahli warisnya mendapatkan beasiswa sebesar Rp 174 juta untuk melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi atau kuliah," tuturnya.
Kang DS mendorong kepala desa untuk membuat Perdes tentang lahan sawah abadi. Kalau sudah dibuatkan Perdes lahan sawah abadi, para pemiliknya tak dipungut PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) alias gratis setiap tahunnya.
"Pemkab Bandung akan memberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada 88.000 petani di Kabupaten Bandung," katanya.
Ia pun akan memberikan mesin pencacah untuk kelompok tani di Desa Ciaro.
Kang DS menyatakan siap melanjutkan kepemimpinannya menjadi Bupati Bandung untuk periode yang akan datang.
Kang DS mengungkapkan bahwa Pemkab Bandung sudah menerima 313 penghargaan dari pusat, provinsi dan pihak lainnya.
"Ratusan penghargaan yang sudah diterima ini menjadi motivasi untuk terus melakukan inovasi dalam mewujudkan Kabupaten Bandung yang BEDAS," tuturnya.
Kepala Desa Ciaro H. Kusnaedi mengucapkan selamat datang kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam kegiatan Rembug Bedas tersebut.
"Kegiatan Rembug Bedas ini bentuk kanyaah Pak Bupati Bandung ke Desa Ciaro," kata Kusnaedi dalam sambutannya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung atas realisasi 13 program prioritas yang sudah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
"Di antarnya kartu tani Sibedas, Nomor Induk Berusaha (NIB) dan program prioritas lainnya," katanya.
Kusnaedi sempat menyampaikan aspirasinya bahwa semua lampu penerangan jalan umum (PJU) di Desa Ciaro semuanya padam. Ia berharap bisa segera diperbaiki supaya bisa menerangi lingkungan sekitar.
Sementara itu, Gapoktan Desa Ciaro Ustadz Ayep mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung karena bantuan hibah Sibedas sudah dirasakan manfaatnya oleh para petani.
Namun sisi lain, seorang petani itu berharap produksi jagung yang dihasilkan para petani di Desa Ciaro tidak dijual langsung dalam bentuk jagungnya.
"Minimal dijual setengah jadi," harapnya.
Gapoktan juga berharap kepada pemerintah ada bantuan alat mesin pertanian pasca panen, di antaranya mesin pencacah.
"Berharap Bapak Bupati Bisa menjabat dua periode," harapnya.
Tim SI-
Sumber diskominfo
Kab Bandung.