Sambar.id, Bangka, Babel - Dampak bisnis pertimahan dibabel saat ini mulai dirasakan berakibat langsung disendi prekonomi di Babel khususnya masyarakat Belinyu kabupaten Bangka. sabtu (03/02/2023)
Hal ini seperti dikatakan seorang ahli ekonomi yang juga dekan di universitas terkemuka dibabel.
Bahwa ada penurunan daya beli.masyarakat dan luang kerja yang sedikitnya sektor pertambangan timah menjadi sektor penunjang ekonomi utama dibabel.
Hal ini disampaikan juga oleh salah satu perwakilan pemuda masyarakat Belinyu, Fitriyadi didampingi oleh beberapa tokoh masyarakat dan LSM serta perwakilan penambang bahwa Semakin Hari Belinyu makin sepi giat ekonomi akibat tidak adanya giat tambang rakyat yang hidupnya bergantung dari operasional tambang.
Hal ini dipicu adanya razia tambang yang gencar dilakukan dan beberapa smelter tidak beraktivitas ,sehingga para kolektor atau pendana yang membeli hasil pasir timah masyarakat pun takut.
"Tidak ada yang menampung timah masyarakat karena harga yang cukup murah dan biaya BBM dan opersioanal kerja pun tidak ada penurunan alias tetap tinggi,sehingga tidak sesuai dengan hasil timah yang didapatkan," tuturnya
Sedangkan kelangkaan BBM dan tidak adanya kepastian hukum terhadap giat masyarakat tambang membuat mereka takut dan berpikir untuk bekerja.
"Masih banyak yang nekat berkoordinasi dengan aparat demi sesuap nasi dan memenuhi kebutuhan sehar-i hari.' ujar Firtriyadi.
Apalagi saat ini dampak dari penangkapan pihak kolektor dan proses hukum kepada big bos Smelter membuat masyarakat penambang seperti anak ayam kehilangan induknya.
Untuk itu kami mewakili masyarakat Belinyu Bersatu akan melakukan aksi damai baik ditingkat kabupaten dan ke pihak Forkopimda Babel.
"Kami ingin pemerintah daerah dan pemangku kepentingan segera membantu memulihkan keadaan ini dan bisa mencari solusi terbaik terkait izin tambang rakyat ini,"harapnya
Kalo ini tidak segera diantisipasi maka keamanan Kamtibmas mejelang Imlek dan pemilu 14 Februari 2024 mendatang akan menjadi tidak kondusif, Firtriyadi yang juga diamini rekan-rekan yang lain ketika berbicara dengan awak.media disalah satu warkop yang ada diKota Belinyu (03/02/2024)
"Kami sudah melakukan pertemuan guna melakukan aksi damai ,dan para penambang rakyat ini ingin bekerja secara legal.walau regulasi pemerintah daerah baik dikab.bangka dan propinsi Babel belum terealisasi," ujarnya
"Kami menyatakan bahwa pemerintah daerah harus segera tanggap akan hal ini. Apalagi sektor tambang ini telah menjadi lapangan usaha yang paling besar diBabel.sedangkan sektor lapangan usaha lain belum maksimal istilahnya " belum ada program pemerintah untuk alternatif ekonomi masyarakat Babel yang terealisasi sampai saat ini," sambungnya
"Kita berharap agar PT.Timah Tbk kedepan benar benar melaksanakan penambangan yang baik sesuai Good Mining Praktis,(GMP)serta melakukan pengawasan terhadap WIUP-nya,dan kembali sebagai "Ibunya penambang rakyat," pungasnya
"Serta menjalin sinergi kesemua pemangku kepentingan terutama memperhatikan dan merangkul penambang rakyat ,dan kedepan mampu mendongkrak harga timah namun jangan sampai melakukan monopoli Pertimahan yang tidak pro penambang rakyat seperti saat ini" tutup
Fitriyadi yang juga pengurus Ormas terbesar diBabel ini.(Tim)