Se Kelompok oknum Wartawan Minta Rp 500 Per kilo Hasil tambangTeluk Kelabat Dalam



Sambar.id BANGKA -- Agus salah satu yang mengkoordinir konpensasi dari hasil tambang pasir timah dikawasan PerairanTeluk Kelabat Dalam Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka ditemui Jumat (15/12/2023) menceritakan terkait situasi tambang di Teluk Kelabat Dalam. 


Agus mengatakan ada sejumah wartawan dalam kelompok tertentu meminta kompensasi sebesar Rp 500 Per kilogram hasil untuk hasil tambang pasir timah di Perairan Teluk Kelabat Dalam terutama dikawasan Batu Hitam.


"Mereka ni minta kompensasi Rp 500 perkilonya hasil tambang disana. Mereka bilang kayak kami di Tembelok Bangka Barat dapat Rp 500 dalam beberapa hari dapat ratusan juta. Saya bilang dak kayak gitu karena dak semua kelompok nelayan mau memberikan kompensasi apalagi ku kan cuma ngambil persen hasil bukan hasil timahnya" kata Agus, mengutip dari Bangkapos.com.


Menurut Agus awalnya ia mengenal beberapa wartawan yang ada dalam kelompok wartawan beberapa tahun lalu. Melihat sepak terjang dari kelompok ini dirinya kemudian mentransfer uang rata rata Rp 1 juta untuk kelompok yang dititipkan kepada salah satu oknum wartawan dalam kelompok tersebut.


"Sekitar 1 tahun lalu melalui salah satu wartawan dalam kelompok saya kirimkan rata rata Rp 1 juta dan bahasa ku wakfu tu titip untuk Tim XXX (kelompok wartawan tersebut-red) nah ku dak tau dibagi e apo dak," kata Agus



Agus menambahkan dirinya mulai curiga saat ada berita terkait tambang di Pulau Padi kemudian langsung menghubungi oknum dalam kelompok yang menerima transfer an dana. Mempertanyakan mengapa masih membuat berita padahal sudah sering ditransfer. Disinilah dirnya mulai curiga terhadap oknum wartawan tersebut.


"Waktu tu saya bilang Ngape cem ni bro kok tim kita tu masih mbuat berita. Ku jelaskan Pulau Padi ditambang karena menunggu Batu Hitam masak dak komunikasi kek kawan ikak di kelompok tu. Kate e Ku dak bilang soal transfer duit tu men ado pertemuan dengan kelompok kami Kate e jangan disinggung singgung soal transfer tu," cerita Agus



Setelah itu berita tak lagi berlanjut namun menurut Agus berita kembali tampil saat penambang bergerak menambang dikawasan Batu Hitam. Oknum wartawan dikelompk ini kemudian kembali menghubungi mengajak bertemu dengan alasan ngajak ngopi bareng. Pertemuan kemudian terjadi di salah satu kafe di Pangkalpinang dengan 3 orang wartawan kelompok tersebut. Saat itu mereka bertanya siapa siapa kubu atau kelompok penambang, berapa pengurus, berapa pos  baik di Batu Hitam maupun Pulau Padi. Yang ternyata untuk kepentingan mereka dengan alasan harus para kubu penambang ini juga harus berbagi dengan kelompok wartawan tersebut. 


"Masak cuma pak kadus saja yang bantu kami, kubu lain juga harus berbagi dengan dio orang dak enak kek pak kadus karena la baik. Mereka bilang semua kubu harus dapet ke mereka mau Per kilo atau bulanan terserah ado 10 kubu maka 10 kubu lah yang harus setor dan kenal mereka. Mereka juga bilang men ado yang nak nambang harus kenal mereka duu biar aman," kata Agus 



Belum beberapa menit meninggalkan pertemuan menurut Agus sudah ada berita dari kelompok wartawan itu. Namun yang sangat disayangkan dalam berita berita mereka menjelaskan kubu kubu penambang tapi dak menyebut kubu dirinya.


"Jadi kesannya mereka mengadu domba kubu kami dengan kubu kubu laen dan terus di posting mereka. Kesal kutelpon salah satu mereka ku bilang ape nek mereka ni. Disitulah dia bilang nek e kayak di Tembelok mereka dapat Rp 500 perkilo dapat ratusan juta kami kata mereka," kata Agus 



Agus memastikan apa yang ia ceritain terkait kelompok wartawan ini bisa ia pertanggungjawabkan. Sebab semuanya ada bukti selain direkam setiap pembicaraan antara dirinya dengan oknum oknum tersebut. Juga ada bukti transfer transfer dana.


"Kusiap bertanggung jawab ku rekam semua dan bukti transfer masih ado la dak tahan lagi ku cemni. Selama ni kuikuti nek die orang berapo minta e, ku bilang la ke die ku ade bukti bukti mereka tu jadi terserah lah nak dibuat berita buatlah" kata Agus



Salah seorang wartawan dalam kelompok yang dimaksud Agus sebut saja X saat dihubungi membantah. Kalaupun ada bukti dipersilakan membuktikan apa yang diungkapkannya tersebut. Terkait salah seorang rekan mereka yang menerima titipan dana untuk dibagikan ke kelompok mereka sudah dikonfirmasikan bahwa dana itu untuk pribadi bukan untuk kelompok.


"Silahkan dibuktikan kalau memang seperti yang diceritakannya. Soal kawan yang dapet transfer dana sudah dikonfirmasikan ke yang bersangkutan dana itu untuk pribadinya bukan untuk Tim," kata X



Terpisah Ketua PWI Bangka Belitung M Fathurakhman melalui Wakil Ketua Bidang Organasi PWI Bangka Belitung Mat Doni memastikan akan menurunkan tim bersama Dewan Kehormatan PWI Bangka Belitung guna memastikan hal tersebut. Jika memang terjadi maka sungguh tidak elok apalagi menyangkut anggota PWI Bangka Belitung.


"Akan kita investigasi turun langsung ke lokasi termasuk memanggil wartawan wartawan yang disebut yang juga anggota PWI Bangka Belitung. Jika benar maka untuk sanki jelas ada kita lihat saja nanti," kara Mat Doni.(tim)

Lebih baru Lebih lama